SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR...

Evaluasi Program Pengajaran

 on Friday 27 February 2015  

A.  Hakekat Evaluasi Program Pengajaran
a.      Suharsimi Arikunto, 2011
Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program.
b.      Borg & Gall, 1983: 733
Evaluasi program pengajaran adalah suatu proses yang secara langsung terfokus pada penentuan nilai, hasil guna, dan kebaikan-kebaikan dari program, proyek, materi, dan teknik-teknik pengajaran.
c.       Ralph Tyler, 1950
Mengatakan bahwa evaluasi program adalah  proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat direalisasikan.
Jadi, Evaluasi program adalah kegiatan yamg dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
B. Peranan Guru dalam Evaluasi Program Pengajaran
Guru adalah orang yang paling penting statusnya di dalam kegiatan pembelajaran karena guru memgang tugas yang sangat penting, yaitu mengatur dan mengemudikan kehidupan kelas. Di dalam melaksanakantugas penting yaitu menciptakan suasana kelas tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat berjalan dengan lancar. Peserta didik dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai apa yang diajarkan oleh guru dengan nilai yang baik. Jika ternyata nilainya tidak baik, guru tentu ingin menelusuri apa penyebab nilai yang tidak baik itu.
Jika guru tidak mengetahui apa dan bagaimana evaluasi program, ia tidak akan mampu melakukan tugas penelusuran penyebab nilai tidak baik. Agar mampu melakukan tugas dengan baik, harus mempelajari evaluasi program.
Di dalam kegiatan pembelajaran, guru berperan sebagai evaluator. Guru adalah pelaksana sehingga mereka mengetahui apa yang terjadi di dalam proses pembelajaran. Guru berkepentingan atas kualitas pengajaran. Untuk memperbaiki proses pengajaran yang akan dilaksanakan di lain waktu, guru perlu mengetahui seberapa tinggi tingkat pencapaian dari tugas yang telah di kerjakan selama kurun waktu tertentu.
C. Tujuan Evaluasi Program Pengajaran
Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya.
Evaluasi sama artinya dengan kegiatan supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program.

D. Objek atau Sasaran Evaluasi Program Pengajaran
Dalam melakukan evaluasi program, kita perlu tahu siapakah yang menjadi sasaran evaluasi program? Untuk dapat mengenal sasaran evaluasi secara cermat, kita perlu memusatkan perhatian kita pada aspek-aspek yang bersangkut paut dengan keseluruhan kegiatan pembelajaran.
Objek atau sasaran evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat untuk dilakukan evaluasi, penilaian atau pengukuran karena keinginan untuk mendapatkan informasi dari yang akan dijadikan evaluasi, penilaian dan pengukuran. Ada tiga objek penilaian dalam evaluasi pembelajaran, yakni input, transformasi dan output.
1.      Input (Masukan)
Untuk mengetahui pribadi seorang siswa yang utuh, dapat dilakukan macam-macam bentuk tes sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidaknya mencakup empat hal :
a.      Kemampuan
Seorang siswa yang akan mengikuti program dalam memasuki sekolah, guru akan melihat kemampuan siswa. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini desebut tes kemampuan atau attietude test.
b.      Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang biasa terdapat disetiap diri manusia dengan menampakan kepribadian itu dari sikap tingkah laku yang dimiliki manusia. Alat untuk mengetahui kepribadian itu disebut tes kepribadian atau personality test.
c.       Sikap-sikap
Sikap juga termasuk kedalam bagian dari tingkah laku yang dimiliki manusia, namun ada hal yang lebih menonjol dari sikap dan sangat dibutuhkan dalam sebuah pergaulan agar dapat mendapatkan informasi dari pergaulannya. Alat yang dapat mengetahui keadaan sikap sering dinamakan tes sikap atau attitude test.
d.      Intelegensi
Tes intelegensi atau sering dikenal dengan intelligence anetient. Namun, sebenarnya IQ itu bukan lah intelegensi. IQ berbeda dengan intelegensi karena IQ hanyalah angka yang memberi petunjuk mengenai tinggi rendahnya intelegensi seseorang. Dengan pengertian ini maka kurang benarlah jika ada orang mengatakan “IQ JONGKOK” karena IQ hanyalah berupa angka. Mestinya Iq rendah diartikan bahwa angkanya rendah.
2.      Transformasi
Unsur yang terdapat dalam transformsi semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Untuk transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
a.       Kurikulum/materi
b.      Metode dan cara penilaian
c.       Sarana pendidikan/media
d.      Sistem administrasi
e.       Guru dan personal lainya
3.      Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dikurikulum untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti progam. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achieviment test.
Kecendrungan yang ada sampai saat ini adalah bahwa guru hanya menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi afektif sangat jarang diterapkan oleh guru. Akaibatnya, dapat kita buktikan yakni bahwa para lulusan hanya mengetahui teori tetapi tidak terampil melakukan keterampilan, juga tidak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang sudah mereka ketahui. Lemahnya pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini, jika kita mau introfeksi, telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas pada merosotnya anak bangsa.

E.  Model-model dalam Evaluasi Program Pengajaran
Kaufan dan Thomas dalam Suharsimi membedakan model evaluasi program menjadi delapan, yaitu:
1.      Goal Oriented Eavaluation Model
Objek pengamatan model ini adalah tujuan dari program. Evaluasi dilaksanakan berkesinambungan, terus-menerus untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan program.
2.      Goal Free Eavaluation Model
Dalam melaksanakan evaluasi tidak memperhatikan tujuan khusus program, melainkan bagaimana terlaksananya program dan mencatat hal-hal yang positif maupun negatif.
3.      Formatif Summatif Evaluation Model
Model evaluasi ini dilaksanakan ketika program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai (evaluasi sumatif).
4.      Countenance Evaluation Model
Model ini juga disebut model evaluasi pertimbangan. Maksudnya evaluator mempertimbangkan program dengan memperbandingkan kondisi hasil evaluasi program dengan yang terjadi di program lain, dengan objek ssaran yang sama dan membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang ditentukan oleh program tersebut.
5.      Responsif Evaluation Model
Model Evaluasi Responsif Evaluasi adalah untuk memberikan layanan kepada klien, membuat pernyataan komprehensif tentang program apa yang menjadi dan tentang kepuasan dan ketidakpuasan yang tepat memilih orang-orang rasakan terhadap program.
6.      SSE-UCLA Evaluation Model
Model ini meliputi empat tahap, yaitu
a.      Needs assessment, memusatkan pada penentuan masalah hal-hal yang perlu dipetimbangkan dalam program, kebutuhan uang dibutuhkan oleh program, dan tujuan yang dapat dicapai.
b.      Program planning, perencanaan program dievaluasi untuk mengetahui program disusun sesuai analisis kebutuhan atau tidak.
c.       Formative evaluation, evaluasi dilakukan pada saa program berjalan.
d.      Summative program, evaluasi untuk mengetahui hasil dan dampak dari program serta untuk mengetahui ketercapaian  program.
7.      CIPP Evaluation Model (Context   Input   Process   Product)
a.    Evaluasi Konteks
Evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan, tujuan pernenuhan dan karakteristik individu yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup menentukan prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang kesuksesan program.
b.      Evaluasi Masukan
Evaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal yang dimiliki oleh institusi untuk melaksanakan sebuah program.
c.    Evaluasi Proses
Evaluasi proses diarahkan pada sejauh mana program dilakukan dan sudah terlaksana sesuai dengan rencana. 
d.      Evaluasi Hasil
Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian tujuan, kesesuaian proses dengan pencapaian tujuan, dan ketepatan tindakan yang diberikan, dan dampak dari program.
8.      Discrepancy Model
Model ini ditekankan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada setiap komponen program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara standar yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program tersebut.

F. Cara Melakukan Evaluasi Program Pengajaran
Apabila guru ingin melakukan evaluasi program dengan lebih cermat dan teliti, misalnya ingin menelusuri secara khusus kemajuan peserta didik dalam belajar, terlebih dahulu harus menyusun rencana evaluasi sekaligus menyusun instrument pengumpulan data yang berupa angket, pedoman wawancara, pedoman pengamatan dan sebagainya. Sebagai cara sederhana dengan mengadakan pencatatan peristiwa yang dialami dari kegiatan sehari-hari di kelas.

Guru dalam mengevaluasi program ini, cukup dengan membuat acuan singkat dan sederhana yang disusun dalam bentuk pertanyaan saja. Dari jawaban atas pertanyaan tersebut guru akan memperoleh umpan terhadap apa yang dilakukan.

Evaluasi Program Pengajaran 4.5 5 Unknown Friday 27 February 2015 A.    Hakekat Evaluasi Program Pengajaran a.       Suharsimi Arikunto, 2011 Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilak...


No comments:

Post a Comment


J-Theme