BANGSA
EROPA DI INDIA
Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605)
di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang
menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau
penjajahan. Rakyat hidup diliputi kebodohan akibat tidak mengenal pendidikan
selama masa penjajahan Inggris. Banyak industri Bangladesh tetap primitif
menurut standar modern. Meskipun Bangladesh telah berusaha meningkatkan prospek
ekonomi baik di dalam negeri maupun luar negeri beserta usaha meningkatkan
prospek demografi, Bangladesh masih tetap menjadi negara terbelakang dan
kelebihan penduduk. Negara India merupakan salah satu negara yang mempunyai
peranan penting di Asia Selatan. Sebelum kemerdekaan India tercapai, India
dibawah Inggris sudah mulai ikut serta dalam pekerjaan organisasi-organisasi
internasional. Diantara organisasi-organisasi Internasional lainnya India ikut
serta secara aktif ialah dalam UNICEF (Children’s Emergency Fund), FATT
(General Agreement On Tariff and Trade), IBRD (International Bank of
Reconstruction Development) dan IMF (International Monetary Fund). Namun,
setelah India merdeka terjadi konflik intern yang menyebabkan wilayah India
terbagi menjadi tiga negara.
A. KEDATANGAN BANGSA KULIT PUTIH DI INDIA
Vassco da Gamma adalah orang kulit putih pertama yang mendarat di India
pada tahun 1498, tepatnya di Calicut. Selanjutnya orang-orang kulit putih yang
lain seperti Belanda, Inggris, Spanyol, dan Perancis datang berlomba-lomba
untuk berdagang di India.
Ratu Elizabeth dari
Inggris sudah berusaha menjalin hubungan baik dengan India sejak pemerintahan
Akbar. Ratu tersebut pernah meminta kepada Sutlan Akbar agar Inggris mendapat
kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk berdagang di India. Akhirnya pada
tahun 1600 Inggris berhasil mendirikan “English East India Company” (EIC)
kemudian menyusul Prancis mendirikan “Compaignie des Indes” dan juga Belanda
mendirikan “Verinigde Oost Indische” (VOC). Mereka makin bersaing dengan ketat,
tidak hanya berdagang tetapi mereka juga meperluas daerah kekuasaannya. Namun
Belanda mengundurakan dirinya dari India karena kedudukanya di indonesia
semakin stabil dan kuat, sehingga situasi tersebut memperkokoh
kekuatan Inggris di India.
Inggris berhasil
mendapatkan kota-kota : Surat (Gunjarat, 1612), Madras (1639), Bombay (1661),
Calcutta (1690), dan Perancis mendapatkan kota-kota : Surat (1664), Pondicherry
(1673), Chandranagar (1688). Kota-kota ini hendak dijadikan pangkalan-pangkalan
untuk merebut India. Tetapi karena pada waktu itu kerajaan Mongol masih kuat
sekali, Inggris dan Perancis belum berani bergerak meluas ke-pedalaman. Mereka
satu abad lamanya tetap tinggal berdangang ditempat-tempat itu saja. Tetapi
dengan wafatnya Aurangzeb, raja mongol, pada tahun 1707, kerajaan mongol mundur
dan pecah-pecah. Sekaranglah Inggris dan Perancis mulai meluaskan daerahnya
kepedalaman, Perancis dibawah Dupleix dibagian Deccan, dan Inggris di bawah Robert Clive dibangian Benggala. Dua negara Imperalis
ini kemudian saling langar-melanggar dan timbullah perang berebutan tanah
jajahan antara dua negara ini. Tetapi dengan dipanggilnya kembali Dupleix oleh
Perancis, Inggrislah yang akhirnya menang.
Dilain
pihak timbul peperangan antara raja Persia dan kaum Maratha. Situasi kacau ini
memperkokoh kekuatan Inggris di India. Sementara karena Dupleix dipanggil
kembali ke Perancis, akhirnya kedudukan inggris di India semakin kuat.
Beberapa faktor yang mempermudah
Inggris untuk segera menguasai India dengan pasti yaitu satu peristiwa penting
yang paling menentukan adalah perang tujuh tahun (1756-1763) antara Inggris dan
Perancis yang menjalar sampai ke Amerika dan India akhirnya dimenangkan oleh
Inggris. Dengan kemenangan ini Inggris memperkuat daerah jajahannya yang
dipimpin oleh Robert Clive, sejak saat itu mulailah kekuasaan tunggal Inggris
di India karena Perancis menyerahkan semua daerah kekuasaannya kepada Inggris.
Robert Clive terkenal sebagai peletak dasar imperialism Inggris di India. Nama
Robert Clive makin harum ketika ia berhasil mengatasi “The Tragedy of The Black
Hole” di India. Peristiwa itu terjadi karena Raja Benggala yang menyerang
tentara Inggris di daerahnya. dalam waktu 6 hari Inggris berhasil dikalahkan
dan 140 orang tawanan disekap dalam satu kamar penjara yang kecil.
Gambar : Robert Clive
Akhirnya 120 orang
meninggal di dalam penjara yang pengap itu, 20 orang Inggris sisanya dapat
diselamatkan Clive dengan tipu muslihat kepada raja Benggala itu. Setelah
kembali ke Iggris pada tahun 1760 dia diberi gelar Lord Clive. Dia dikembalikan di India pada tahun 1764-1767.
Kedatangannya ini justru menghancurkan nama harumnya karena dia dituduh
memperkaya diri sendiri. akhir hidupnya dia bunuh diri karena malu. Dia
digantikan oleh Warrent Hastings (1767-1784).
Gambar : Warrent Hastings
Pada masa
pemerintahan Hastings tidak berjalan mulus karena ia menghadapi tantangan dari
dua arah yaitu dari kaum Maratha di India dan dari pemerintahan Inggris
sendiri. Ia tidak hanya memperbesar kongsi dagangnya tetapi juga berusaha keras
untuk mendirikan daerah jajahan Inggris di India. Dalam merealisasikan
cia-citanya ia menghalalkan segara cara dan hal ini mengakibatkan kebencian
yang mendalam di kalangan rakyat India.
Dilain pihak karena
keadaan keuangan yang makin buruk mengakibatkan pemerintahan Inggris untuk
campur tangan di dalam perkembangan-perkembangan di India. Pada tahun 1773
pemerintah mengeluarkan suatu peraturan dengan nama Regulating Act. Untuk
selanjutnya pekerjaan kompeni Inggris di India di dalam beberapa hal harus
dahulu mendapat pengesahan dari pemerintah Inggris. Hasting yang tadinya
bertindak dengan pendapat sendiri sekarang terkekang oleh peraturan-peraturan
tersebut. Pemerintahannya harus melaksanakan bersama dengan suatu dewan.
Keadaan keuangan
yang kurang baik sangat melemahkan kekuasaan Inggris di India. Sehingga
kadang-kadang jalan yang tidak luruspun dapat ia tempuh untuk mendapatkan uang.
Para pejabat di Inggris banyak yang tidak setuju, diantara yang tidak setuju
dengan politik Hastings adalah Perdana menteri Wiliam Pit. Hastings yang merasa
politiknya selalu dihalang-halangi oleh pembesar Inggris meminta untuk mundur
dari jabatannya dalam tahun 1784.
Usaha Warrent
Hastings di India mendapat banyak rintangan, akan tetapi di kalangan ilmu
pengetahuan banyaklah jasanya, salah suatu usahanya yang penting dan paling
berhasi adalah mempersiapkan sebuah peta baru di India, meskipun belum sempurna
tetapi itu merupakan sesuatu yang baru dalam Ilmu pengetahuan, yang kemudian
disempurnakan oleh Lord Wellesley yang memerintah tahun 1769-1805.
Gambar : Lord Wellesley
Pada masa Lord
Wellesley bertugas di India keadaan makin bertambah buruk apalagi terjadinya
perang antara Inggris dan Napoleon memperburuk keadaan. Dengan tangan besi Ia
mulai menjalankan suatu politik yang agresif terhadap raja-raja India. Ia mulai
penghapusan kerajaan-kerajaan India yang masih merdeka. Pada tahun 1805 ia
dipanggil kembali ke Inggris dan digantikan oleh Lord Minto.
Gambar : Lord
Minto
Kemudian pada tahun
1827 dilanjutkan dengan pemerintahan liberal di bawah Lord Bentinck. Tindakan
yang pertama ia lakukan adalah penghematan. Peraturan-peraturan mengenai
pegawai-pegawai dirubahnya dengan suatu peraturan baru yang tidak
membeda-bedakan bangsa dan warna kulit. Salah satu tindakan yang ia lakukan
ialah menghapus kebiasaan orang Hindu, yang terkenal dengan nama ”SATTI” yang
merupakan suatu peraturan seorang janda untuk membakar diri dengan jenazah
suaminya, pada waktu jenazah suaminya dibakar. Hal ini sangat mengharumkan
namanya dikalangan bangsa India sendiri.
Gambar : Lord
Bentinck
Dalam bidang Ilmu
Pengetahuan pun ia bergerak lincah dengan memajukan perguruan di India.
Meskipun Lord Bentinck ini dari kaum liberal tetapi ia tidak meliberalkan India
secara utuh. Banyak usahanya yang memajukan bangsa India.
Keadaan India
sesudah Gubernur Jenderal Lord Bentinck mulai menjadi keruh. Maka timbulah pemberontakan dari raja India serta dari kaum
India. Berikut ini ialah raja-raja yang menentang Inggris :
- Raja-raja India yang menentang Inggris
Inggris tidak dengan mudah
menguasai India. Raja-raja India melawannya dengan hebat, tetapi berkat
kepandaian dalam tipu muslihat, Inggris dapat mengadu-dombakan mereka dan
kemudian menguasainya (politik Divide et Impera). Raja-raja yang terkenal dalam
perang melawan Inggris ialah :
1. Raja-raja Maratha ( di Deccan )
Tiga kali raja-raja Maratha
mengadakan perang melawan Inggris yang disebut perang Maratha I,II, dan III.
Inggris menderita kekalahan-kekalahan besar. Dalam perang Maratha ini yang
sangat terkenal ialah : Tippu Sahid Maysore yang sangat gagah berani, musuh
Inggris yang terbesar. Tiga kali Inggris di jatuhkan oleh Tippu Sahid hingga
Inggris terpaksa meminta perdamaian. Tetapi akhirnya Tippu Sahid gugur dan
Inggris lah yang menang.
2. Raja-raja Sikh ( di Punjab)
Kerajaan
Sikh di dirikan oleh Nana Punjab. Dibawah pemerintahan Goving Sigh maju dengan
pesat dan mencapai puncak kekuaaan di bawah Ranjit Singh. Inggris tidak berani
menyerang bangsa Sikh karena merasa kalah kuat, karena itu mereka menjalankan
politik persahabatan dengan kerajaan Sikh. Tetapi stelah Raja Singh wafat,
pepecahan antara bangsa Sikh. Timbullah perang antara Sikh dan Inggris yang
berakhir dengan kemenagan Inggris. Kerajaan Sikh lenyap (1849).
B. PEMBERONTOKAN
– PEMBERONTAKAN YANG DILAKUKAN BANGSA INDIA
Pemberontakan Prajurit India (The Indian Mutiny),
sering
disebut juga dengan pemberontakan Sepoy (prajurit) terhadap
kolonialisme Inggris terjadi tahun 1857-1859. Pemberontakan tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1.
Penderitaan rakyat
India akibat penjajahan Inggris. Pengangguran
merajalela, orang-orang Inggris hidup mewah di India, sedangkan rakyat India
menderita, lebih-lebih setelah orang India tahu bahwa Inggris sama sekali tidak
memperhatikan nasib mereka. Sehingga menimbulkan kebencian rakyat India.
2.
Perbedaan perlakuan
terhadap serdadu-serdadu bangsa India di dalam kemiliteran Inggris sangat buruk
sehingga melukai perasaan prajurit - prajurit India.
3.
Serdadu-serdadu
tersebut kemudian mempersatukan diri dengan rakyat karena mereka merasa
bernasib sama yaitu disia-siakan Inggris, kemudian timbullah Perasaan yang
sama, yakni anti inggris di hati rakyat dan serdadu-serdadu tersebut.
Faktor-faktor
tersebut menyebabkan pertentangan terhadap Inggris dan timbullah apa yang
disebut Pemberontakan Serdadu-serdadu (Sepoy). Peristiwa di atas sebenarnya
merupakan sebab umum pemberontakan, sedangkan sebab khusus Terjadinya Pemberontakan Prajurit India (The Indian Mutiny) adalah
perintah Panglima tentara Inggris di India untuk menjilat ujung peluru terlebih
dulu sebelum digunakan dengan tujuan menghilangkan lemak yang ada padanya.
Prajurit yang beragama Hindu mengira bahwa lemak itu adalah lemak lembu. Bagi
umat Hindu, lembu merupakan hewan suci yang tidak boleh disembelih atau
dimakan. Karena itu perintah panglima Inggris dianggap menghina agama Hindu.
Sementara prajurit yang beragama Islam mengira bahwa lemak itu adalah gemuk
babi yang merupakan najis, menganggap perintah panglima Inggris sebagai
penghinaan terhadap agama Islam. Akibatnya timbullah pemberontakan tentara
India terhadap Inggris.
Pada tanggal 10 Mei
1857 meletuslah pemberontakan tangsi di Meerut dekat Delhi. Tentara India di
Delhi bergerak dan segera seluruh India berontak. Semua orang Inggris yang
ditemukan dibunuh. Raja Moghul Bahadur Shah diangkat menjadi raja Hindustan
oleh pemberontak. Pusat pemberontakan beralih dari Delhi ke Jhansi di bekas
kerajaan Maratha dan dipimpin oleh Ratu Ranee Lakhsmi Bai, seorang wanita yang
gagah berani dan selalu memimpin sendiri pertempuran-pertempuran. Tentara
Inggris takut menghadapi Ranee Lakhsmi Bai. Setelah Ranee Lakhsmi Bai gugur,
pemimpin pemberontakan terkenal lainnya adalah Nana Sahib dengan Tantia Topi,
panglimanya, yang menghabiskan orang-orang Inggris di Cownpore.
Inggris di India
hampir sama saja mengalami kehancuran. Namun berkat bantuan beberapa raja
Hindu, yaitu raja-raja dari Nepal, Gwalior, dan Hyderabad, akhirnya dengan
susah payah Inggris menang juga. Kerajaan Moghul dihapuskan pada tahun 1858.
Akibat Pemberontakan Prajurit India (The
Indian Mutiny) adalah:
1.
Nasionalisme India
mulai bangkit, sebab Ranee Lakhsmi Bai tidak lagi menganggap pemberontakan itu
sebagai pemberontakan tentara India melawan Inggris, tapi sebagai perang
kemerdekaan terhadap Inggris.
2.
Membuka mata Inggris
bahwa mereka harus merubah sikap politik terhadap India. Kolonialisme kolot
harus ditinggalkan dan kepentingan rakyat India perlu diperhatikan juga.
3.
East India Company
(EIC) yang selama ini berkuasa di India dibubarkan pada tahun 1858. Tidak layak
jika suatu kongsi dagang semacam EIC ( East India Company) memerintah suatu
kerajaan besar seperti India. Pemerintahan di India dipegang langsung oleh
Pemerintah Inggris di London.
Pemberontakan
ini merupakan salah satu pendorong timbulnya Nasionalisme India yang ditandai
dengan perpecahan antar golongan Islam dan Hindu.
C. SEBAB-SEBAB KEDATANGAN BANGSA
INGGRIS DI INDIA
Kerajaan
Inggris pertama memasuki India pada tahun 1612 di Surat. Masuknya Inggris ke
India dikarenakan oleh suatu pakta yang dibuat oleh Ratu Elizabeth I yang
isinya adalah membentuk East India Company untuk melakukan perdagangan antara
India dan Inggris. Akan tetapi, Inggris harus bersaing dengan French East India
Company yang juga melakukan hubungan dagang dengan India. Demi meraih perluasan
daerah perdagangan, Perancis pun dikalahkan oleh tentara Inggris yang dipimpin
oleh Robert Clive di India bagian Selatan. Awal mula imperialisme Inggris di
India ditandai dengan kemenangan Inggris atas Nawab of Bengal pada pertempuran
Plassey tanggal 23 Juni 1757. Kemenangan Inggris inilah yang menjadi katalis
bagi pergeseran kepentingan Inggris di India dari menggunakannya sebagai daerah
perdagangan menjadi daerah teritorial Inggris. Selain itu, kemenangan ini
pulalah yang mengukuhkan kekuasaan East India Company sebagai ‘the greatest
European trader in India.’ (The British Empire”, t.t)
Sejak
dipatahkannya teori geosentris -yang mengatakan bahwa pusat tata surya adalah
bumi- oleh teori heliosentris –bahwa matahari adalah pusat tata surya- dan
munculnya gagasan bahwa bumi bulat, mulailah beramai-ramai penjelajahan
dilakukan. Awalnya orang mengira bila melakukan perjalanan terus menerus akan
terjatuh bila sudah sampai di ujung bumi, karena mereka berpikir bumi itu datar
seperti koin. Penjelajahan pertama (1492) dimulai oleh bangsa Portugis dan
Spanyol atas perintah Ratu Issabella. Penjelajahan tersebut banyak menemukan
daerah baru yang sebelumnya belum pernah terjamah orang Eropa, seperti benua
Amerika. Pelayaran tersebut kemudian diikuti juga oleh Inggris, Belanda,
Perancis, dan Jerman.
Selain
itu, datangnya Inggris ke India dikarenakan juga oleh faktor kekosongan kas
Negara-negara di Eropa akibat kekalahan pasca perang salib. Karena perdagangan
dari timur jauh melalui timur tengah ditutup akibat jatuhnya Konstantinopel ke
tangan Turki Usmani, maka untuk mencari keuntungan yang besar, mereka mencari
jalan untuk merebut daerah penghasil rempah-rempah yang bisa dijual di Eropa.
Daerah penghasil rempah-rempah, yaitu nusantara telah dikuasai Pemerintahan
Hindia Belanda, maka Inggris menguasai daerah India yaitu daerah transit
komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa. Faktor lainnya adalah kemudahan
pelayaran yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez di Mesir oleh Ferdinand
de Lessep, membuat singkat rute pelayaran. Untuk dapat ke wilayah timur jauh
tidak perlu lagi mengelilingi benua Afrika. Sebab lebih lanjut terjadi setelah
terjadinya revolusi di Inggris, India dijadikan daerah sumber bahan baku dan
juga daerah pemasaran hasil industri.
D. AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPREALISME
DI INDIA
Ketika
bangsa Inggris melakukan kolonisme dan imperialisme di India. Wilayah itu
mengalami perubahan besar baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya.
Dalam bidang politik terjadi perubahan pada sistem pemerintahan model kolonial.
Sedangkan dalam bidang pendidikan, banyak sekali orang-orang India yang
disekolahkan di Eropa. Dan setelah lulus. mereka dikembalikan lagi ke negara
asalnya. Dengan harapan mereka akan mempunyai pola pemikiran model Eropa dan
akan berpengaruh kepada lingkungan masyarakatnya.
Dalam
bidang ekonomi jelas bahwa dimana India mempunyai sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang sangat besar. Sehingga menguntungkan bagi bangsa Inggris.
Banyak sekali prabrik-pabrik industri milik Inggris mengolah bahan-bahan mentah
yang berasal dari wilayah jajahan (India) untuk dibuat sebuah produk. Dari
hasil produk tersebut dijual lagi kepada daerah jajahan/koloni. India dijadikan
sebagai tempat produksi dan sekaligus tempat pemasaran hasil-hasil produksi.
Keuntungan dari industri tersebut pastinya sangat besar. Tetapi anehnya
penduduk pribumi hanya memperoleh sedikit dari keuntungan tersebut. Karena
Inggris tidak melibatkan orang-orang pribumi dalam industrinya. Di satu sisi
Inggris juga membangun sebuah jaringan jalan kereta api, yang menghubungkan
wilayah satu dengan yang lainnya. Tetapi jalan tersebut ditujukan untuk
kepentingan transportasi barang-barang produksi Inggris saja. Bukan untuk
kepentingan kedua belah pihak.
Dalam
bidang sosial budaya terjadi perubahan pandangan hidup atau pola pikir
masyarakat India dalam menghadapi sesuatu. Misalnya ketika seorang sedang
terkena penyakit, mereka selalu berobat kepada dukun, paranormal, dan lain
sebagainya. Pastinya mereka mempunyai cara pengobatan secara irasional. Tetapi
setelah adanya teknologi dari asing mereka mulai beralih berobat kepada para
dokter. Jadi disini mulai terlihat perubahan dalam menghadapi suatu hal yang
terjadi pada individu maupun suatu komunitas masyarakat dalam hal mengatasi
suatu penyakit. perubahan yang lain terjadi pada strata sosial, dimana pada
masa sebelumnya struktur sosial yang paling tinggi adalah kaum brahmana, ketika
adanya kolonisasi Inggris. Strata tersebut berubah. Strata yang paling tinggi
adalah orang-orang Eropa, baru brahmana.
Akibat
dari semua itu pada 1857, terjadi pemberontakan Sepoy. Inilah permulaan bangsa
India melawan pemerintahan asing. Pemberontakan ini dilakukan oleh tentara
India yang tergabung dalam kemiliteran Inggris. Akibat dari itu mulai muncul
kebencian pribumi terhadap Inggris atas kontrol dan perlakuan mereka terhadap
kaum pribumi. Pemberontakan itu banyak merenggut korban jiwa, baik dari bangsa
pribumi maupun bangsa Inggris. Dalam peristiwa itu, terdapat tentara yang
menolak menggunakan peluru berpelumas tersebut karena beberapa alasan atau
adanya Rumor yang berkembang bahwa peluru yang digunakan Inggris dilumasi
dengan lemak sapi dan babi. Sehingga orang-orang Hindu terlukai perasaannya
karena sapi disucikan dalam keyakinan mereka. Adapun Muslim India ternodai
karena babi dalam Islam adalah binatang haram. Sehingga mereka yang tetap
menolak dipenjarakan. Sehari setelah insiden penahanan, pemberontakanpun pecah.
Pertikaian berlangsung selama hampir setahun. Namun, akhirnya EIC mendapatkan kembali
kendali kekuasaannya. Dan setelah itu, pemerintahan Inggris lebih
mengintensifkan lagi kekuasaannya di India. Dampak pemberontakan itu adalah
terjadi jurang pemisah yang makin melebar antara orang-orang Inggris dengan
pribumi. Sikap rasis Inggris terhadap pribumi mendominasi kehidupan sosial
India.
SUMBER:
Erwin, Tuti Nuriah. 1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Soebantardjo, 1958. Sari Sedjarah Asia-Australia. Jogjakarta:
Bopkri.
thanks you,... sangat membantu
ReplyDelete