SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR...

Kolonialisme Inggris di India

 on Sunday 14 September 2014  

BANGSA EROPA DI INDIA

Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau penjajahan. Rakyat hidup diliputi kebodohan akibat tidak mengenal pendidikan selama masa penjajahan Inggris. Banyak industri Bangladesh tetap primitif menurut standar modern. Meskipun Bangladesh telah berusaha meningkatkan prospek ekonomi baik di dalam negeri maupun luar negeri beserta usaha meningkatkan prospek demografi, Bangladesh masih tetap menjadi negara terbelakang dan kelebihan penduduk. Negara India merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting di Asia Selatan. Sebelum kemerdekaan India tercapai, India dibawah Inggris sudah mulai ikut serta dalam pekerjaan organisasi-organisasi internasional. Diantara organisasi-organisasi Internasional lainnya India ikut serta secara aktif ialah dalam UNICEF (Children’s Emergency Fund), FATT (General Agreement On Tariff and Trade), IBRD (International Bank of Reconstruction Development) dan IMF (International Monetary Fund). Namun, setelah India merdeka terjadi konflik intern yang menyebabkan wilayah India terbagi menjadi tiga negara.

A.  KEDATANGAN BANGSA KULIT PUTIH DI INDIA
Vassco da Gamma adalah orang kulit putih pertama yang mendarat di India pada tahun 1498, tepatnya di Calicut. Selanjutnya orang-orang kulit putih yang lain seperti Belanda, Inggris, Spanyol, dan Perancis datang berlomba-lomba untuk berdagang di India.
Ratu Elizabeth dari Inggris sudah berusaha menjalin hubungan baik dengan India sejak pemerintahan Akbar. Ratu tersebut pernah meminta kepada Sutlan Akbar agar Inggris mendapat kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk berdagang di India. Akhirnya pada tahun 1600 Inggris berhasil mendirikan “English East India Company” (EIC) kemudian menyusul Prancis mendirikan “Compaignie des Indes” dan juga Belanda mendirikan “Verinigde Oost Indische” (VOC). Mereka makin bersaing dengan ketat, tidak hanya berdagang tetapi mereka juga meperluas daerah kekuasaannya. Namun Belanda mengundurakan dirinya dari India karena kedudukanya di indonesia semakin stabil dan kuat, sehingga situasi tersebut memperkokoh kekuatan Inggris di India.
Inggris berhasil mendapatkan kota-kota : Surat (Gunjarat, 1612), Madras (1639), Bombay (1661), Calcutta (1690), dan Perancis mendapatkan kota-kota : Surat (1664), Pondicherry (1673), Chandranagar (1688). Kota-kota ini hendak dijadikan pangkalan-pangkalan untuk merebut India. Tetapi karena pada waktu itu kerajaan Mongol masih kuat sekali, Inggris dan Perancis belum berani bergerak meluas ke-pedalaman. Mereka satu abad lamanya tetap tinggal berdangang ditempat-tempat itu saja. Tetapi dengan wafatnya Aurangzeb, raja mongol, pada tahun 1707, kerajaan mongol mundur dan pecah-pecah. Sekaranglah Inggris dan Perancis mulai meluaskan daerahnya kepedalaman, Perancis dibawah Dupleix dibagian Deccan, dan Inggris di bawah Robert Clive dibangian Benggala. Dua negara Imperalis ini kemudian saling langar-melanggar dan timbullah perang berebutan tanah jajahan antara dua negara ini. Tetapi dengan dipanggilnya kembali Dupleix oleh Perancis, Inggrislah yang akhirnya menang.
Dilain pihak timbul peperangan antara raja Persia dan kaum Maratha. Situasi kacau ini memperkokoh kekuatan Inggris di India. Sementara karena Dupleix dipanggil kembali ke Perancis, akhirnya kedudukan inggris di India semakin kuat.
Beberapa faktor yang mempermudah Inggris untuk segera menguasai India dengan pasti yaitu satu peristiwa penting yang paling menentukan adalah perang tujuh tahun (1756-1763) antara Inggris dan Perancis yang menjalar sampai ke Amerika dan India akhirnya dimenangkan oleh Inggris. Dengan kemenangan ini Inggris memperkuat daerah jajahannya yang dipimpin oleh Robert Clive, sejak saat itu mulailah kekuasaan tunggal Inggris di India karena Perancis menyerahkan semua daerah kekuasaannya kepada Inggris. Robert Clive terkenal sebagai peletak dasar imperialism Inggris di India. Nama Robert Clive makin harum ketika ia berhasil mengatasi “The Tragedy of The Black Hole” di India. Peristiwa itu terjadi karena Raja Benggala yang menyerang tentara Inggris di daerahnya. dalam waktu 6 hari Inggris berhasil dikalahkan dan 140 orang tawanan disekap dalam satu kamar penjara yang kecil.

Gambar : Robert Clive

Akhirnya 120 orang meninggal di dalam penjara yang pengap itu, 20 orang Inggris sisanya dapat diselamatkan Clive dengan tipu muslihat kepada raja Benggala itu. Setelah kembali ke Iggris pada tahun 1760 dia diberi gelar Lord Clive. Dia dikembalikan di India pada tahun 1764-1767. Kedatangannya ini justru menghancurkan nama harumnya karena dia dituduh memperkaya diri sendiri. akhir hidupnya dia bunuh diri karena malu. Dia digantikan oleh Warrent Hastings (1767-1784).
Gambar : Warrent Hastings
Pada masa pemerintahan Hastings tidak berjalan mulus karena ia menghadapi tantangan dari dua arah yaitu dari kaum Maratha di India dan dari pemerintahan Inggris sendiri. Ia tidak hanya memperbesar kongsi dagangnya tetapi juga berusaha keras untuk mendirikan daerah jajahan Inggris di India. Dalam merealisasikan cia-citanya ia menghalalkan segara cara dan hal ini mengakibatkan kebencian yang mendalam di kalangan rakyat India.
Dilain pihak karena keadaan keuangan yang makin buruk mengakibatkan pemerintahan Inggris untuk campur tangan di dalam perkembangan-perkembangan di India. Pada tahun 1773 pemerintah mengeluarkan suatu peraturan dengan nama Regulating Act. Untuk selanjutnya pekerjaan kompeni Inggris di India di dalam beberapa hal harus dahulu mendapat pengesahan dari pemerintah Inggris. Hasting yang tadinya bertindak dengan pendapat sendiri sekarang terkekang oleh peraturan-peraturan tersebut. Pemerintahannya harus melaksanakan bersama dengan suatu dewan.
Keadaan keuangan yang kurang baik sangat melemahkan kekuasaan Inggris di India. Sehingga kadang-kadang jalan yang tidak luruspun dapat ia tempuh untuk mendapatkan uang. Para pejabat di Inggris banyak yang tidak setuju, diantara yang tidak setuju dengan politik Hastings adalah Perdana menteri Wiliam Pit. Hastings yang merasa politiknya selalu dihalang-halangi oleh pembesar Inggris meminta untuk mundur dari jabatannya dalam tahun 1784.
Usaha Warrent Hastings di India mendapat banyak rintangan, akan tetapi di kalangan ilmu pengetahuan banyaklah jasanya, salah suatu usahanya yang penting dan paling berhasi adalah mempersiapkan sebuah peta baru di India, meskipun belum sempurna tetapi itu merupakan sesuatu yang baru dalam Ilmu pengetahuan, yang kemudian disempurnakan oleh Lord Wellesley yang memerintah tahun 1769-1805. 
Gambar : Lord Wellesley
Pada masa Lord Wellesley bertugas di India keadaan makin bertambah buruk apalagi terjadinya perang antara Inggris dan Napoleon memperburuk keadaan. Dengan tangan besi Ia mulai menjalankan suatu politik yang agresif terhadap raja-raja India. Ia mulai penghapusan kerajaan-kerajaan India yang masih merdeka. Pada tahun 1805 ia dipanggil kembali ke Inggris dan digantikan oleh Lord Minto. 
Gambar : Lord Minto
Kemudian pada tahun 1827 dilanjutkan dengan pemerintahan liberal di bawah Lord Bentinck. Tindakan yang pertama ia lakukan adalah penghematan. Peraturan-peraturan mengenai pegawai-pegawai dirubahnya dengan suatu peraturan baru yang tidak membeda-bedakan bangsa dan warna kulit. Salah satu tindakan yang ia lakukan ialah menghapus kebiasaan orang Hindu, yang terkenal dengan nama ”SATTI” yang merupakan suatu peraturan seorang janda untuk membakar diri dengan jenazah suaminya, pada waktu jenazah suaminya dibakar. Hal ini sangat mengharumkan namanya dikalangan bangsa India sendiri.
Gambar : Lord Bentinck

Dalam bidang Ilmu Pengetahuan pun ia bergerak lincah dengan memajukan perguruan di India. Meskipun Lord Bentinck ini dari kaum liberal tetapi ia tidak meliberalkan India secara utuh. Banyak usahanya yang memajukan bangsa India.
Keadaan India sesudah Gubernur Jenderal Lord Bentinck mulai menjadi keruh. Maka timbulah pemberontakan dari raja India serta dari kaum India. Berikut ini ialah raja-raja yang menentang Inggris :
  •  Raja-raja India yang menentang Inggris

Inggris tidak dengan mudah menguasai India. Raja-raja India melawannya dengan hebat, tetapi berkat kepandaian dalam tipu muslihat, Inggris dapat mengadu-dombakan mereka dan kemudian menguasainya (politik Divide et Impera). Raja-raja yang terkenal dalam perang melawan Inggris ialah :

1.    Raja-raja Maratha ( di Deccan )
Tiga kali raja-raja Maratha mengadakan perang melawan Inggris yang disebut perang Maratha I,II, dan III. Inggris menderita kekalahan-kekalahan besar. Dalam perang Maratha ini yang sangat terkenal ialah : Tippu Sahid Maysore yang sangat gagah berani, musuh Inggris yang terbesar. Tiga kali Inggris di jatuhkan oleh Tippu Sahid hingga Inggris terpaksa meminta perdamaian. Tetapi akhirnya Tippu Sahid gugur dan Inggris lah yang menang.
2.    Raja-raja Sikh ( di Punjab)
Kerajaan Sikh di dirikan oleh Nana Punjab. Dibawah pemerintahan Goving Sigh maju dengan pesat dan mencapai puncak kekuaaan di bawah Ranjit Singh. Inggris tidak berani menyerang bangsa Sikh karena merasa kalah kuat, karena itu mereka menjalankan politik persahabatan dengan kerajaan Sikh. Tetapi stelah Raja Singh wafat, pepecahan antara bangsa Sikh. Timbullah perang antara Sikh dan Inggris yang berakhir dengan kemenagan Inggris. Kerajaan Sikh lenyap (1849).

B. PEMBERONTOKAN – PEMBERONTAKAN YANG DILAKUKAN BANGSA INDIA
Pemberontakan Prajurit India (The Indian Mutiny), sering disebut juga dengan pemberontakan Sepoy (prajurit) terhadap kolonialisme Inggris terjadi tahun 1857-1859. Pemberontakan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1.         Penderitaan rakyat India akibat penjajahan Inggris. Pengangguran merajalela, orang-orang Inggris hidup mewah di India, sedangkan rakyat India menderita, lebih-lebih setelah orang India tahu bahwa Inggris sama sekali tidak memperhatikan nasib  mereka. Sehingga menimbulkan kebencian rakyat India.
2.         Perbedaan perlakuan terhadap serdadu-serdadu bangsa India di dalam kemiliteran Inggris sangat buruk sehingga melukai perasaan prajurit - prajurit India.
3.         Serdadu-serdadu tersebut kemudian mempersatukan diri dengan rakyat karena mereka merasa bernasib sama yaitu disia-siakan Inggris, kemudian timbullah Perasaan yang sama, yakni anti inggris di hati rakyat dan serdadu-serdadu tersebut.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan pertentangan terhadap Inggris dan timbullah apa yang disebut Pemberontakan Serdadu-serdadu (Sepoy). Peristiwa di atas sebenarnya merupakan sebab umum pemberontakan, sedangkan sebab khusus Terjadinya Pemberontakan Prajurit India (The Indian Mutiny) adalah perintah Panglima tentara Inggris di India untuk menjilat ujung peluru terlebih dulu sebelum digunakan dengan tujuan menghilangkan lemak yang ada padanya. Prajurit yang beragama Hindu mengira bahwa lemak itu adalah lemak lembu. Bagi umat Hindu, lembu merupakan hewan suci yang tidak boleh disembelih atau dimakan. Karena itu perintah panglima Inggris dianggap menghina agama Hindu. Sementara prajurit yang beragama Islam mengira bahwa lemak itu adalah gemuk babi yang merupakan najis, menganggap perintah panglima Inggris sebagai penghinaan terhadap agama Islam. Akibatnya timbullah pemberontakan tentara India terhadap Inggris.
Pada tanggal 10 Mei 1857 meletuslah pemberontakan tangsi di Meerut dekat Delhi. Tentara India di Delhi bergerak dan segera seluruh India berontak. Semua orang Inggris yang ditemukan dibunuh. Raja Moghul Bahadur Shah diangkat menjadi raja Hindustan oleh pemberontak. Pusat pemberontakan beralih dari Delhi ke Jhansi di bekas kerajaan Maratha dan dipimpin oleh Ratu Ranee Lakhsmi Bai, seorang wanita yang gagah berani dan selalu memimpin sendiri pertempuran-pertempuran. Tentara Inggris takut menghadapi Ranee Lakhsmi Bai. Setelah Ranee Lakhsmi Bai gugur, pemimpin pemberontakan terkenal lainnya adalah Nana Sahib dengan Tantia Topi, panglimanya, yang menghabiskan orang-orang Inggris di Cownpore.
Inggris di India hampir sama saja mengalami kehancuran. Namun berkat bantuan beberapa raja Hindu, yaitu raja-raja dari Nepal, Gwalior, dan Hyderabad, akhirnya dengan susah payah Inggris menang juga. Kerajaan Moghul dihapuskan pada tahun 1858.
Akibat Pemberontakan Prajurit India (The Indian Mutiny) adalah:
1.         Nasionalisme India mulai bangkit, sebab Ranee Lakhsmi Bai tidak lagi menganggap pemberontakan itu sebagai pemberontakan tentara India melawan Inggris, tapi sebagai perang kemerdekaan terhadap Inggris.
2.         Membuka mata Inggris bahwa mereka harus merubah sikap politik terhadap India. Kolonialisme kolot harus ditinggalkan dan kepentingan rakyat India perlu diperhatikan juga.
3.         East India Company (EIC) yang selama ini berkuasa di India dibubarkan pada tahun 1858. Tidak layak jika suatu kongsi dagang semacam EIC ( East India Company) memerintah suatu kerajaan besar seperti India. Pemerintahan di India dipegang langsung oleh Pemerintah Inggris di London.
Pemberontakan ini merupakan salah satu pendorong timbulnya Nasionalisme India yang ditandai dengan perpecahan antar golongan Islam dan Hindu.
C.    SEBAB-SEBAB KEDATANGAN BANGSA INGGRIS DI INDIA
Kerajaan Inggris pertama memasuki India pada tahun 1612 di Surat. Masuknya Inggris ke India dikarenakan oleh suatu pakta yang dibuat oleh Ratu Elizabeth I yang isinya adalah membentuk East India Company untuk melakukan perdagangan antara India dan Inggris. Akan tetapi, Inggris harus bersaing dengan French East India Company yang juga melakukan hubungan dagang dengan India. Demi meraih perluasan daerah perdagangan, Perancis pun dikalahkan oleh tentara Inggris yang dipimpin oleh Robert Clive di India bagian Selatan. Awal mula imperialisme Inggris di India ditandai dengan kemenangan Inggris atas Nawab of Bengal pada pertempuran Plassey tanggal 23 Juni 1757. Kemenangan Inggris inilah yang menjadi katalis bagi pergeseran kepentingan Inggris di India dari menggunakannya sebagai daerah perdagangan menjadi daerah teritorial Inggris. Selain itu, kemenangan ini pulalah yang mengukuhkan kekuasaan East India Company sebagai ‘the greatest European trader in India.’ (The British Empire”, t.t)
Sejak dipatahkannya teori geosentris -yang mengatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi- oleh teori heliosentris –bahwa matahari adalah pusat tata surya- dan munculnya gagasan bahwa bumi bulat, mulailah beramai-ramai penjelajahan dilakukan. Awalnya orang mengira bila melakukan perjalanan terus menerus akan terjatuh bila sudah sampai di ujung bumi, karena mereka berpikir bumi itu datar seperti koin. Penjelajahan pertama (1492) dimulai oleh bangsa Portugis dan Spanyol atas perintah Ratu Issabella. Penjelajahan tersebut banyak menemukan daerah baru yang sebelumnya belum pernah terjamah orang Eropa, seperti benua Amerika. Pelayaran tersebut kemudian diikuti juga oleh Inggris, Belanda, Perancis, dan Jerman.
Selain itu, datangnya Inggris ke India dikarenakan juga oleh faktor kekosongan kas Negara-negara di Eropa akibat kekalahan pasca perang salib. Karena perdagangan dari timur jauh melalui timur tengah ditutup akibat jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani, maka untuk mencari keuntungan yang besar, mereka mencari jalan untuk merebut daerah penghasil rempah-rempah yang bisa dijual di Eropa. Daerah penghasil rempah-rempah, yaitu nusantara telah dikuasai Pemerintahan Hindia Belanda, maka Inggris menguasai daerah India yaitu daerah transit komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa. Faktor lainnya adalah kemudahan pelayaran yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez di Mesir oleh Ferdinand de Lessep, membuat singkat rute pelayaran. Untuk dapat ke wilayah timur jauh tidak perlu lagi mengelilingi benua Afrika. Sebab lebih lanjut terjadi setelah terjadinya revolusi di Inggris, India dijadikan daerah sumber bahan baku dan juga daerah pemasaran hasil industri.
D.     AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPREALISME DI INDIA
Ketika bangsa Inggris melakukan kolonisme dan imperialisme di India. Wilayah itu mengalami perubahan besar baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Dalam bidang politik terjadi perubahan pada sistem pemerintahan model kolonial. Sedangkan dalam bidang pendidikan, banyak sekali orang-orang India yang disekolahkan di Eropa. Dan setelah lulus. mereka dikembalikan lagi ke negara asalnya. Dengan harapan mereka akan mempunyai pola pemikiran model Eropa dan akan berpengaruh kepada lingkungan masyarakatnya.
Dalam bidang ekonomi jelas bahwa dimana India mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Sehingga menguntungkan bagi bangsa Inggris. Banyak sekali prabrik-pabrik industri milik Inggris mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari wilayah jajahan (India) untuk dibuat sebuah produk. Dari hasil produk tersebut dijual lagi kepada daerah jajahan/koloni. India dijadikan sebagai tempat produksi dan sekaligus tempat pemasaran hasil-hasil produksi. Keuntungan dari industri tersebut pastinya sangat besar. Tetapi anehnya penduduk pribumi hanya memperoleh sedikit dari keuntungan tersebut. Karena Inggris tidak melibatkan orang-orang pribumi dalam industrinya. Di satu sisi Inggris juga membangun sebuah jaringan jalan kereta api, yang menghubungkan wilayah satu dengan yang lainnya. Tetapi jalan tersebut ditujukan untuk kepentingan transportasi barang-barang produksi Inggris saja. Bukan untuk kepentingan kedua belah pihak.
Dalam bidang sosial budaya terjadi perubahan pandangan hidup atau pola pikir masyarakat India dalam menghadapi sesuatu. Misalnya ketika seorang sedang terkena penyakit, mereka selalu berobat kepada dukun, paranormal, dan lain sebagainya. Pastinya mereka mempunyai cara pengobatan secara irasional. Tetapi setelah adanya teknologi dari asing mereka mulai beralih berobat kepada para dokter. Jadi disini mulai terlihat perubahan dalam menghadapi suatu hal yang terjadi pada individu maupun suatu komunitas masyarakat dalam hal mengatasi suatu penyakit. perubahan yang lain terjadi pada strata sosial, dimana pada masa sebelumnya struktur sosial yang paling tinggi adalah kaum brahmana, ketika adanya kolonisasi Inggris. Strata tersebut berubah. Strata yang paling tinggi adalah orang-orang Eropa, baru brahmana.

Akibat dari semua itu pada 1857, terjadi pemberontakan Sepoy. Inilah permulaan bangsa India melawan pemerintahan asing. Pemberontakan ini dilakukan oleh tentara India yang tergabung dalam kemiliteran Inggris. Akibat dari itu mulai muncul kebencian pribumi terhadap Inggris atas kontrol dan perlakuan mereka terhadap kaum pribumi. Pemberontakan itu banyak merenggut korban jiwa, baik dari bangsa pribumi maupun bangsa Inggris. Dalam peristiwa itu, terdapat tentara yang menolak menggunakan peluru berpelumas tersebut karena beberapa alasan atau adanya Rumor yang berkembang bahwa peluru yang digunakan Inggris dilumasi dengan lemak sapi dan babi. Sehingga orang-orang Hindu terlukai perasaannya karena sapi disucikan dalam keyakinan mereka. Adapun Muslim India ternodai karena babi dalam Islam adalah binatang haram. Sehingga mereka yang tetap menolak dipenjarakan. Sehari setelah insiden penahanan, pemberontakanpun pecah. Pertikaian berlangsung selama hampir setahun. Namun, akhirnya EIC mendapatkan kembali kendali kekuasaannya. Dan setelah itu, pemerintahan Inggris lebih mengintensifkan lagi kekuasaannya di India. Dampak pemberontakan itu adalah terjadi jurang pemisah yang makin melebar antara orang-orang Inggris dengan pribumi. Sikap rasis Inggris terhadap pribumi mendominasi kehidupan sosial India.

SUMBER:
Erwin, Tuti Nuriah. 1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soebantardjo, 1958. Sari Sedjarah Asia-Australia. Jogjakarta: Bopkri.

Kolonialisme Inggris di India 4.5 5 Unknown Sunday 14 September 2014 BANGSA EROPA DI INDIA Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonial...


1 comment:


J-Theme