A. Berdirinya
Dinasti Yuan
Pendiri
Dinasti Yuan adalah Genghis Khan. Nama asli Genghis Khan adalah Temujin. Ia
dilahirkan sekitar tahun 1162, di sebuah suku Mongol yang menetap dikawasan
yang berada didekat Pegunungan Burkhan Khaldun. Ayahnya
merupakan seorang kepala suku kecil Kiyad, yang bernama Yesukhei. Ibunya
bernama Hoelun. Nama tersebut berasal dari nama seorang kepala suku Tatar
yang ditangkap oleh ayahnya. Istilah Temujin diyakini berakar dari kata temur, yang berarti besi. Nama tersebut mengimplikasikan keahlian sebagai
seorang pandai besi. Dalam Sejarah
Rahasia Bangsa Mongol (The Secret
History of the Mongols), Genghis Khan dilahirkan dalam keadaan menggenggam
segumpal darah di tangannya. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, hal tersebut
merupakan suatu pertanda bahwa ia ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin
yang hebat.
Genghis Khan merupakan pendiri, penguasa,
Kaisar Mongol. Setelah ia berhasil menyatukan suku-suku nomaden di Asia Timur
Laut, ia mendirikan Kekaisaran Mongol. Pada awalnya,
suku-suku bangsa Mongol merupakan taklukan dari Kerajaan Jin, dan gemar
berperang antara satu sama lain. Pada tahun
1206, ia diangkat sebagai pemimpin tertinggi suku-suku Mongol, hal tersebut
karena kegagahan dan kepahlawanannya. Genghis Khan mulai mengincar
Negara-negara tetangganya. Ia melakukan penjarahan atau serangan terhadap
Kara-Khitan Khanate, Caucacus, Kekaisaran Khwarezmia, serta Dinasti Jin dan Xia
Barat. Kerajaan Xia Barat dapat ditaklukkannya
pada tahun 1209. Kemudian pada tahun 1215,
Genghis Khan berhasil merebut Beijing (bukan Ibukota China). Kebangkitan
bangsa Mongol dipandang oleh Dinasti Song sebagai kesempatan berharga untuk
menaklukkan Jin yang sering menjadi ancaman bagi mereka.
Setelah
Genghis Khan menaklukkan Dinasti Jin, ia mulai berusaha untuk menaklukkan Liao
Barat. Sehingga pada tahun 1218, ia berhasil menaklukkannya. Chwarezm
merupakan sasaran dari serangan berikutnya yang akan dilakukan oleh Genghis
Khan. Chwarezm adalah sebuah kerajaan yang
didirikan oleh bangsa Turki, di Asia Tengah. Beberapa
kota yang berhasil direbut dan para penduduknya dibinasakan antara lain,
Bukhara, Samarkand, Balk, Bamiyan, Korea, Negara-negara Asia Tengah, beberapa
tempat di Eropa Timur, dan Timur Tengah. Dua orang jenderal Genghis Khan
berhasil menyapu Iran Utara, Kaukasus, dan memasuki Rusia. Pada tahun 1223, pasukan mongol mengalami kemenangan di Asow. Setelah
menghancurkan Krim, mereka berbalik
kearah timur melalui Pegunungan Ural untuk bergabung dengan pasukan induknya di
Turkistan. Genghis khan wafat ketika mengepung
Ningxia. Ia dimakamkan disebuah tempat yang dirahasiakan di wilayah
Mongolia. Di akhir hayatnya, Kekaisaran Mongol
berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah Asia Tengah dan Cina. Genghis
Khan tercatat dapat memajukan Kekaisaran Mongol dalam berbagai aspek kehidupan.
Ia mendekretkan pengadopsian system baca tulis
bangsa Uyghur sebagai system baca tulis Kekaisaran bangsa Mongol.
Genghis
Khan digantikan oleh putra ketiganya, yang bernama Ogodai. Ia berencana
untuk menaklukkan Dinasti Song. Tetapi rencana tersebut gagal, meskipun ia
berhasil merebut Sichuan. Pada tahun 1240, Moskow
dan Kiev, berhasil ditaklukkan dan dimusnahkan. Kemudian pada tahun 1241, pasukan kesatria dan bangsawan
Jerman berhasil dikalahkan di Liegnitz. Misi tersebut terpaksa dihentikan,
karena Ogodai meninggal secara mendadak pada
tahun 1241. Sehingga mereka harus kembali ke negerinya untuk memilih khan
baru. Pengganti Ogodai yaitu putranya yang
bernama Guyuk. Akan tetapi ia tidak memerintah dalam waktu lama, karena ia
meninggal dunia pada tahun 1247. Mangu
merupakan seorang cucu dari Genghis Khan. Ia diangkat sebagai penguasa baru. Pada
tahun 1258, ia berhasil menghancurkan kekhalifahan di Bagdad. Namun ia
menitahkan saudaranya Kublai Khan untuk menjadi wakilnya di dua provinsi China
yang telah direbut. Kerajaan Nanzhao di Yunnan berhasil ditaklukkan, dan
dijadikan sebagai pangkalan untuk menyerang Dinasti Song dari arah selatan.
Sebelum niat untuk menyerang Song terlaksana, Mangu Khan mendadak meninggal.
Pada tahun 1260, Kublai memerintah
jenderal-jenderalnya supaya mengangkat dirinya sebagai khan yang baru di
Xanadu. Kublai bergelar Shizu (1279-1294). Beberapa tahun kemudian, Kublai memakai nama Tionghoa-Yuan-sebagai dinasti
barunya. Ia merupakan raja Mongol pertama yang menempatkan ibukotanya
diwilayah China. Pada tahun 1276, Kublai
menggencarkan serangannya terhadap Dinasti Song, dan ia berhasil merebut Linan,
ibukota Disati Song Selatan. Pada tahun 1279, salah seorang hamba setia
dari Dinasti Song yang bernama Lo Xiufu,
ketika menyadari bahwa tiada harapan lagi untuk melarikan diri, ia menerjunkan
diri ke laut bersama dengan Bingdi, yaitu kaisar terakhir Dinasti Song yang
masih kecil. Pada tahun itu juga (1279), Kublai
Khan berhasil menaklukkan China, termasuk juga Kerajaan Yunan Tnai di Nanchao.
Dinasti Yuan merupakan dinasti asing di China. Karena Dinasti yuan didirikan
oleh bangsa Mongol. Dibawah bangsa Mongol, Cina menjadi suatu imperium yang
terluas didunia, yang dapat dilihat pada masa tersebut. Dinasti ini merupakan dinasti pertama yang memerintah seluruh China dari
Ibukota Beijing. Meskipun Genghis Khan merupakan cikal-bakal dari dinasti
ini, akan tetapi Kublai Khan yang bergelar Shizu (1279-1294), dianggap sebagai
pendirinya.
Daerah
kekuasan Kublai Khan mulai dari Venesia di Eropa, Rusia, Persia, dan
Mesopotamia dibagian barat dan dibagian timur dibatasi oleh Laut Cina Timur,
dan dari Mongolia di utara melintang sampai di Indo-China di selatan. Camping
(Peking) digunakan sebagai pusat pemerintahannya. Peristiwa terpenting pada masa pemerintahan Kublai Khan ialah kunjungan
Marco Polo (1254-1323), ia merupakan seorang pedagang dari Venesia. Hal
tersebut menandai persinggungan antara Dunia Timur dan Barat, yang kemudian
sempat terhenti selama kurang lebih 600 tahun. Proyek besar yang dibangun pada
zaman ini yaitu perpanjangan terusan yang telah dibangun oleh Kaisar Sui
Yangdi, demi memudahkan pengiriman gandum ke wilayah mereka. Sebagai penguasa
dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, Kublai Khan melakukan beberapa tindakan, yaitu:
a. Mengadakan
pengawasan keliling;
b. Mendirikan
lumbung-lumbung umum;
c. Mendirikan
rumah-rumah atau tempat-tempat penampungan orang sakit, lanjut usia, dan yatim
piyatu;
d. Berusaha
memajukan pendidikan.
Suatu
hal yang dapat diteladani dari Kublai Khan
ialah toleransi pada semua agama. Pada masa pemerintahannya, agama Budha,
Islam, Kristen, dan lain sebagainya, dapat hidup secara berdampingan dengan
damai. Adapun hal yang perlu dicatat pada masa
pemerintahan Kublai Khan yaitu serangan ke Jawa dan Jepang. Kekalahan armada
Kublai Khan ketika menyerang Jepang, hal yang menyebabkannya ialah karena tidak
mengenal medan lautan. Sehingga seluruh armadanya tenggelam di laut Jepang,
karena dihantam oleh badai taifun. Ketika orang-orang Mongol mengambil
keputusan mengenai semua hal penting dari kebudayaan Cina, maka dibuat
perbedaan secara politik, yaitu, semua etnik Mongol dibebaskan dari membayar
pajak, sedangkan orang-orang China diwajibkan untuk membayar semua pajak yang
ada. Ketidakadilan ini ini merupakan fakta yang berlaku pada dinasti yang
secara etnik adalah orang asing. Kublai Khan sebenarnya bukanlah seorang
negarawan, akan tetapi ia hanyalah seorang imperialis tanpa memiliki
perhitungan yang matang. Ia memiliki wilayah yang luas, bukanlah hasilnya
sendiri. Melainkan hanyalah warisan dari pembentuk imperium Mongol, yaitu Jengis Khan.
Kublai Khan digantikan oleh
cucunya, yaitu Temur Oljeitu (1294-1307). Pada masa pemerintahannya
ditandatangani perjanjian perdamaian dengan Jepang.
Setelah kematiannya pada tahun 1307, kekuatan
Mongol melemah secara drastis. Pertikaian antara kelompok yang pro dan
kontra terhadap budaya Tionghoa, mewarnai suksesnya kekuasaan sepanjang akhir
hayat dinasti ini. Ia kemudian digantikan oleh,
Khaishan (1308-1311). Ia merupakan seorang penguasa yang memegang teguh
tradisi padang rumput Mongolia. Ia bukan seorang penguasa yang berpengalaman
dalam administrasi pemerintahan kerajaan, dan berlaku seperti seorang kepala
suku nomad biasa. Hal tersebut mengakibatkan
kepada inflasi yang sudah parah, menjadi semakin tidak terbendung.
Khaisan kemudian digantikan oleh
saudaranya, yaitu Ayurbarwada (1311-1320). Ia merupakan
seorang penguasa yang terdidik dalam tradisi Tionghoa. Sebagai seseorang yang
menganut system pemerintahan Konfusianis, kaisar memecat menteri-menteri pro
tradisi Mongol, dan sebagai gantinya yaitu mengangkat kaum Konfusianis. Tindakan
yang pro Konfusianis tersebut mengakibatkan ditentang keras oleh suatu faksi
yang dipimpin oleh Ibusuri Targi, ibu Ayurbarwada, dan menterinya ialah
Temudur.
Setelah
Ayurbarwada wafat, putranya yang bernama
Shidebala (1321-1323). Ia naik tahta meneruskann tampuk pemerintahan
Dinasti Yuan. Ia berhasil merangkul kedua
fraksi yang ada. Meskipun demikian, masa awal kekuasaannya didominasi oleh
ibusuri Targi, dan Temudur yang korup. Mereka melakukan serangkaian aksi terror
terhadap menteri-menteri yang pro terhadap budaya Tionghoa. Dalam memberantas korupsi, kaisar dibantu oleh
menteri barunya, yaitu Baiju. Mereka berhasil memberantas korupsi. Politik anti
korupsi, pada akhirnya menamatkan riwayat Shidebala, karena dibunuh oleh
seorang bangsawan yang penghasilannya ilegalnya berkurang akibat kebijaksanaan
tersebut.
Kaisar berikutnya yaitu, Yesun
Temur (1323-1328). Ia merupakan seorang penguasa yang
paling kolot memegang tradisi padang rumput Mongolia. Yesun menghidupkan kembali tradisi Mongolia yang memperlakukan semua
agama secara sama. Dimana rohaniawan Muslim dan Kristen dibebaskan dari
kerja wajib bagi Negara, sebagaimana halnya dengan rohaniawan Budhhis serta
Daois. Yesun Temur digantikan oleh putranya,
yaitu Aragibag. Ia hanya sempat memerintah selama satu bulan saja, sehingga
ia tidak dimasukkan dalam daftar penguasa Dinasti Yuan. Ia digantikan oleh Tugh Temur (1328-1329 dan 1329-1332). Ia mundur
setahun kemudian, demi naik tahtanya kakanya, yaitu Khosila (1329). Khosila
wafat setahun kemudian, Tugh Temur kembali naik tahta sebagai kaisar. Yesun
Temur merupakan kaisar Dinasti Yuan yang paling terpelajar, serta memiliki
banyak kecakapan. Tahta selanjutnya beralih
kepada seorang anak kecil yang berusia 6tahun, yaitu Irinjibal. Ia
merupakan putra Khoshila, tetapi ia hanya memerintah selama 53hari. Sehingga ia
tidak dicantumkan dalam daftar resmi penguasa Dinasti Yuan. Kakanya yang bernama Toghon Temur (1333-1368). Ia menggantikan sebagai
kaisar, masa pemerintahannya merupakan masa yang terlama
diantara seluruh penguasa dinasti ini.
B. Perkembangan
beberapa
Bidang pada Masa Dinasti Yuan
a. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Zhu Shijie merupakan ahli matematika terkemuka pada masa Dinasti Yuan. Ia telah menemukan apa yang belakangan dikenal sebagai Segitiga Pascal.
Penemuan ini tercantum dalam karyanya, yaitu yang berangka tahun 1303 yang
berjudul Siyuan yujin. Bangsa Iran
(Persia) pada waktu itu sangat maju dalam bidang matematika dan astronomi, ikut
mempengaruhi perkembangna ilmu di China. Pada
tahun 1258, sebuah observatorium didirikan di Maragha, sebelah selatan Tarbis.
Ahli astronomi dan geografi Persia, yaitu Jamal al-Din (sekitar 1301), ia
mempersembahkan pada kaisar suatu risalah bergambar mengenai ilmu bumi. Pada tahun 1267, ia menciptakan system penanggalan
baru.
b. Perkembangan Ilmu Pengobatan
Yelu Chucai lahir pada tahun 1243, merupakan
seorang penasihat utama Genghis Khan. Ia mengumpulkan kembali naskah-naskah pengobatan lama. Akademi ilmu pengobatan direorganisasi pada tahun
1305. Tabib terkemuka Dinasti Yuan ialah Zhu Danix (Zhu Zhenheng), pada tahun
1280-1358. Ia meyakini bahwa penyakit kronis yang diderita oleh seseorang
disebabkan oleh terlalu banyak menyibukkan diri dalam kesenangan duniawi. Hal
tersebut menyebabkan kekurangan energy yin.
Kemudian ia menganjurkan seseorang untuk mengkonsumsi ramuan obat yang sanggup
memperkuat kinerja ginjal dan hati.
c. Perkembangan Seni
Drama
merupakan karya sastra terkemuka pada masa Dinasti Yuan. Drama Dinasti Yuan (zaju),
merupakan awal dari Opera Peking, yang dipentaskan dengan melibatkan 3 unsur,
yaitu: nyanyia (qu), tarian, dan
dialog para pemainnya yang diiringi dengan music. Salah seorang penulis drama yang terkemuka pada masa Dinasti
Yuan yaitu Guan Hanqing. Ia lahir sekitar pertengahan abad ke-13. Dewan
Perdamaian Dunia menyatakan Guan Hanqing sebagai salah seorang yang telah
memberikan sumbangan bagi kemanusiaan pada tahun 1958.
d. Perkembangan Ekonomi dan Kemasyarakatan
Bangsa
Mongol menyadari akan pentingnya pandapatan lewat pajak dan perdagangan.
Daripada kegiatan perampokan yang dilakukan oleh para leluhur mereka. Mereka menerapkan system pajak yang telah
diterapkan semasa Dinasti Tang, yaitu dimana rakyat harus membayar pajak dalam
bentuk gandum (zu), tekstil atau
barang lainnya (diao), serta kerja
wajib bagi negara (yong). Hal ini
menyebabkan system tersebut dinamakan dengan
sebutan zuyongdiao. Para petani
diharuskan untuk membayar pajak dua kali dalam setahun, disebut dengan system liangshuifa.
e. Perkembangan Bidang Keagamaan dan Filsafat
1. Buddhisme
dan Daoisme
Perselisihan
antara Buddhisme dan Daoisme merupakan hal yang paling menarik pada masa
Dinasti Yuan. Pada waktu itu, khan harus turun tangan untuk menyelesaikannya. Sebelum mengenal Buddhisme, para penguasa Mongol
lebih tertarik pada Daoisme.qui Chuji merupakan seorang mahaguru Daois yang
menganut aliran Quanzhen. Genghis Khan kagum dengan ajarannya, dan kemudian
mengangkat Qui sebagai pemimpin tertinggi. Para pendeta Daois mulai bertindak
seenaknya sendiri menyita serta mengambil alih vihara-vihara Buddhis. Bahkan,
mereka menghancurkan dan mengganti patung-patung Budha dengan dewa-dewi Daois.
Setelah wafatnya Qui Chuji, perseteruan tersebut semakin menjadi-jadi. Kemudian,
Mangu Khan mengundang mereka semua untuk menyelesaikan masalahnya. Kaum Daois
dianggap kalah. Mangu kemudian mengeluarkan titah, bahwa vihara yang telah
dirampas, harus dikembalikan kepada umat Buddha, patung-patung yang dihancurkan
harus diganti oleh pihak Daois, serta melarang penyebaran kitab-kitab palsu
yang merendahkan Buddhisme.
Kaum
Daois menolak untuk memenuhi titah tersebut, pada tahun 1256 umat Buddhis
melaporkannya kembali kepada khan. Pada tahun 1258, Kublai Khan mengundang 300
umat Buddhis, 200 umat Daois, dan 200 kaum Konfusianis ke ibukotanya di
Karakorum. Pada akhirnya pihak Daois mengakui bahwa naskah Daois yang asli hanyalah Daodejing,
dan disana tidak pernah disebutkan bahwa Laozi pernah pergi ke India, dan
mengejar Budha. Kublai kemudian memerintahkan
supaya seluruh naskah Laozi Huajing
dikirim ke ibukota untuk dibakar, dan begitu pula halnya dengan lukisan Bashiyihuatu. Untuk sementara waktu,
perseteruan tersebut mereda. Akan tetapi pada tahun 1280, umat Daois membakar
kuil mereka sendiri, akan tetapi mereka menuduh umat Budhis sebagai pelakunya.
Penipuan ini segera terbongkar dan penggagasnya dijatuhi hukuman mati.
Pada tahun 1281, Kublai Khan
mengeluarkan titah kembali pada bulan ke-10, bahwa seluruh naskah Daois dengan Daodejing sebagai pengecualian harus
dimusnahkan beserta plat-plat pencetaknya. Kemudian para kaisar Mongol menganut Buddhisme. Mereka tertarik Buddhisme Tibet (Lamaisme) yang
beraliran tentara. Pada masa pemerintahan Kaisar Khaisan, dilaksanakannya
penerjemah kitab Tripitaka yang
berbahasa Tibet kedalam Bahasa Mongol. Para biarawan Buddhis memperoleh hak
istimewa. Pada tahun 1309, dikeluarkannya
undang-undang yaitu bahwa barang siapa yang memukul seseorang lama (biarawan Buddhisme Tibet) akan
dipotong tangannya, dan barang siapa yang menghina seorang lama, akan dipotong lidahnya. Perlindungan
yang diberikan ini menjadikan para biarawan Buddhis menjadi arogan. Mereka
mulai bertindak semaunya merampas harta dan tanah rakyat. Hal tersebut mempercepat
runtuhnya Dinasti Yuan.
2. Islam
Semasa pemerintahan Kublai Khan,
didirikanlah Akademi Islam atas usul pejabat tingginya yang beragama Islam, Moiz al-Din. Akademi ini melakukan penerjemahan naskah-naskah Arab.
3. Kristen
Paus beberapa kali mengirimkan utusannya
ke Cina untuk menyebarkan agama disana. Giovanni
de Piano Caarpini dikirim ke Karakorum oleh Paus Innocentius IV pada tahun
1245 dan karyanya yang
berjudul Ystoria Mongalorum menjadi
informasi berhargai mengenai adat istiadat bangsa
Mongol. Paus Nicholas IV ingin mengadakan hubungan dengan bangsa Mongol, ia lalu mengirimkan seorang rohaniwan Katolik bernama Geovanni de Monte Corvino. Rohaniwan
Yohannes telah menerjemahkan perjanjian baru dan kitab mazmur ke dalam bahasa
Mongol serta mengkristenkan 30.000 orang. Odorici de Pordenone mengadakan
perjalanan ke Asia Timur pada tahun 1314-1315. Perjalanan dilanjutkan lewat
darat ke Beijing, ia tinggal selama tiga tahun.
C. Hubungan Dinasti Yuan dengan
Luar Negeri
1. Kedatangan Marco Polo
Marco Polo adalah putra seorang pedagang Venesia
yang bernama Nicolo Polo. Ia menyertai ayahnya dalam perjalanan ke timur.
Pada tahun 1275, tibalah mereka di Shangdu, Mongolia Selatan. Marco Polo mendapat kepercayaan Kublai Khan untuk
menunaikan berbagai tugas penting, dan bahkan ia pernah diangkat sebagai
gubernur Yangzhou.
Setelah
tinggal kurang lebih 17 tahun, keluarga Marco Polo berniat untuk
pulang kembali ke tanah airnya, tetapi Kubilai Khan kurang berkenan membiarkan
mereka pergi. Akhirnya kesempatan pulang itu tiba pada tahun 1289. Dengan berat
hati Kubilai mengizinkan mereka untuk berangkat. Pada tahun 1292, keluarga
Marco Polo bertolak dari Quanzhou untuk mengawal putri Mongol ke Persia,
keluarga Marco Polo tidak kembali lagi ke Cina. Mereka meneruskan perjalanannya
untuk pulang ke tanah airnya dan tiba kembali di Venesia pada tahun 1295.
Setelah Marco Polo tiba kembali di Venesia,
meletuslah pertempuran antara Venesia dan Genoa. Marco Polo ikut berperang
membela tanha airnya, tetapi kalah dan ditawan oleh pihak Genoa. Kisah
tersebut kemudian dibukukan menjadi Kisah
Perjalanan Marco Polo. Isinya mengisahkan keelokan istana Kubilai Khan,
keindahan negeri alam China, dan lian sebagainya.
2. Kunjungan Ibn
Battuta
Ibn Battuta ( 1304-1377 ) adalah seorang
penjelajah yang berasal dari Tanger. Kapalnya mendarat di
Quanzhou, dan singgah di Beijing setelah sebelumnya menjelajahi provinsi
Guangdong, dan bagian Cina lainnya. Ibn Battuta adalah seorang pengamat yang
baik.
3. Peperangan dengan Jawa
Meskipun telah menguasai wilayah yang luas, Kubilai Khan masih belum puas juga dan ingin
menaklukkan pulau-pulau di laut selatan, termasuk Jawa. Pada tahun 1280,
dikirimnya utusan ke Jawa untuk memaksa penguasanya agar mengakui kekuasaan
Bangsa Mongol. Saat itu yang berkuasa di Jawa adalah kerajaan Singasari
dengan Kertanegara sebagai rajanya. Kertanegara
tidak memperdulikan ancaman Kubilai itu, sehingga Kubilai sangat marah dan
mengirimkan pasukannya ke Jawa untuk menaklukkan Singasari. Sebenarnya saat
itu Kertanegara sudah meninggal dibunuh seorang pemberontak bernama Jayakatwang
dari Kediri.
Raden Wijaya yang mendengar kedatangan tentara Mongol,
memanfaatkannya untuk membalas dendam kematian mertuanya itu. Tentara yang mendengar bahwa Kertanegara sudah
wafat dan menantunya, Raden Wijaya bersedia menyerah asalkan pasukan Mongol mau
membantunya mengalahkan Jayakatwang. Pertempuran terjadi di Pacekan, yang
berakhir dengan kekalahan pasukan Jayakatwang. Jayakatwang
mengirimkan pasukan untuk mengejar Raden Wijaya hingga ke Majapahit. Pasukan
Mongol yang dipimpin oleh Gao Xing membnatu Raden Wijaya dan berhasil menduduki
Canggu. Pasukan Jayakatwang yang bertempur dengan gagah berani, akhirnya
bisa diklahkan dan ia menyerah.
Sesudah Jayakatwang dikalahkan, Raden wijaya diperkanankan pulang ke Majapahit oleh pihak Mongol guna
mempersiapkan upeti bagi Kubilai Khan. Kesempatan ini digunakan untuk menyerang
balik tentara Mongol yang saat itu sedang tidak dalam keadaan siaga. Dengan mendapatkan kerusakan, mereka terpaksa melarikan
diri ke pantai dan berlayar kembali ke negerinya. Permusuhan ini tidak
berlangsung lama dan segera digantikan oleh hubungan perdamaian serta
persahabatan.
D. Runtuhnya Dinasti Yuan
Dinasti
Yuan mulai merosot setelah kematian Kublai Khan dan lenyap kurang dari 70
tahun. Faktor-faktor yang membawa keruntuhan
Dinasti Yuan adalah :
1. Sistem Hierarki.
Rezim yuan membagi seluruh negara menjadi empat tingkat yaitu orang mongol,
orang semu ( semua kelompok etnis di wilayah barat dan orang eropa yang tinggal
di China ), orang han cina ( termasuk Khitan, Jurchen dan orang China yang
tinggal disepanjang sungai kuning ), orang selatan ( orang China yang tinggal
di selatan sungai Yang Tze yang sebelumnya dikuasai oleh dinasti Song Selatan
). Bangsawan Mongolia lebih disukai sedangkan bangsa Han China ditekan,
menyebabkan perlawanan dari kelompok yang tertindas.
2. Perebutan takhta.
Ketika Kaisar Shizu naik tahkta, ia tidak melanjutkan tradisi dan memperkenlkan
sistem keturunan yang menyebabkan kekacauan politik dalam keluarga kerajaan.
3. Keluarga kerajaan dan
bangsawan hidup mewah dan royal dengan kegiatan keagamaan.
Untuk mengatasi kekurangan keuangan, pemerintah memungut lebih banyak pajak dan
mengeluarkan lebih banyak uang kertas sehingga menyebabkan inflasi serius.
4. Pemberontakan
Masyarakat Teratai Putih, yang dipimpin oleh Han Santong dan Liu Futong dikenal
sebagai “ Pasukan Selendang Merah “
tahun 1355, Liu Futong menyatkan Han Lin’er ( putra Han Santong
) sebagai Raja Ming dengan gelar Dinasti Song. Akhirnya, Zhu Yuanzhang
menyelesaikan tugas menggulingkan Dinasti Yuan.
5. Terjadi banyak bancana alam seperti banjir dan
wabah penyakit, yang diduga merupakan penyakit sampar. Pemberontakan terjadi di
mana-mana, misalnya Pemberontakan Topi Merah yang terjadi antara tahun
1351-1366.
SUMBER:
Taniputera, Ivan. 2009. History of China. Jogjakarta : AR-RUZZ
MEDIA
Chungjiang, Fu. 2009. Chinese History. Jakarta : PT Elex Media
Kompufindo.
Wilda, Dadan. Dkk. 2003. Sejarah dan Peradaban Cina. Humaniora
(Berkidmat untuk Ilmu).
Anas, Muhammad
Yusuf. 2011. Para Penakluk dari Timur.
Jogjakarta : DIVA press.
Sutopo, Fx. 2009. China Sejarah Singkat. Jogjakarta : Garasi
No comments:
Post a Comment