SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR...

Perubahan Sosial

 on Saturday, 4 October 2014  


PERUBAHAN SOSIAL

2.1    Definisi

Ø Kingsley Davis(1960)
Mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Ø Farley 1990:626
Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu.
Ø Maclver 1961
Perubahan-perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

2.2    Hakekat
Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Perubahan struktur dan fungsi sosialnya. Oleh karena itu, perubahan sosial berhubungan erat dengan perubahan kebudayaan dan seringkali berakibat pada perubahan budaya. Perubahan itu dapat terjadi dari berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi atau keyakinan.

2.3    Bentuk-bentuk dari PerubahanSosial

          1.    Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan yang membutuhkan waktu lama disebut Evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha – usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan – keperluan, keadaan – keadaan, yang timbul sejalan dengan perubahan masyarakat. Berbagai macam teori tentang evolusi yaitu :
a)    Unilinear theories of evolution
Teori ini pada intinya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat(termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap – tahap tertentu,bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada bentuk yang sempurna. Pelopor teori ini tersebut antara lain : August Comte, Herbert Spencer, dan lain – lain.
b)   Universal theory of evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap – tahap tertentu yang tetap. Teori ini menyatakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu
c)    Multilined theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian – penelitian terhadap tahap – tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat,misalnya, mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
Sementara itu, perubahan – perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung cepat dan menyangkut dasar – dasar pokok kehidupan masyarakat(lembaga-lembaga kemasyarakatan) lazimnya dinamakan Revolusi. Misalnya revolusi industri di Inggris, dimana perubahan – perubahan terjadi dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi – sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya.
2.    Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan – perubahan kecil merupakan perubahan – perubahan yang terjadi pada unsur – unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan mode pakaian, misalnya, tak akan membawa pengaruh apa – apa bagi masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan perubahan – perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya, merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar pada masyarakat. Berbagai lembaga kemasyarakaan akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, system milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat, dan seterusnya. Kepadatan penduduk di pulau Jawa, misalnya, telah melahirkan berbagai perubahan dengan pengaruh yang besar.
3.    Perubahan yang dikehendaki (Intended-Change) atau Perubahan yang direncanakan (Planned-Change) dan Perubahan yang tidak dikehendaki (Unintended-Change) atau Perubahan yang tidak direncanakan (Unplanned-Change)
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang di perkirakan atau yang telah direncakan terlebih dahulu oleh pihak – pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat yang disebut agent of change. Semua yang mengendalikan perubahan serta pengawasan ini adalah agent of change. Contohnya Pemakaian KB, Perubahan kurikulum pendidikan.
Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangakuan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Pada umumnya sulit mengadakan ramalan tentang terjadinya perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki. Karena proses tersebut biasanya tidak hanya merupakan akibat dari satu gejala sosial saja, tetapi dari berbagai gejala sosial sekaligus.
Contoh: Kesempatan kerja yang sangat minim dan juga tidak memiliki skill untuk memperoleh pekerjaan, membuat sebagian anggot amasyarakat nekat melakukan tindakan-tindakan criminal, hanya untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup.
2.4    Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin dikarenakan adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Mungkin saja perubahan terjadi karena adanya faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama. Mungkin juga masyarakat mengadakan perubahan karena terpaksa demi untuk menyesuaikan suatu faktor dengan faktor – faktor lain yang sudah mengalami perubahan terlebih dahulu.
Sebab – sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri, antara lain sebagai berikut.
1.    Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga – lembaga kemasyarakatannya. Misalnya orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah, gadai tanah, dan sebagainya yang sebelumnya tidak dikenal.
Berkurangnya penduduk yang di akibatkan urbanisasi mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang mempengaruhi lembaga – lembaga kemasyarakatan.

2.    Penemuan – Penemuan Baru (Discovery)
Penemuan – penemuan baru sebagai terjadinya perubahan – perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangakaian ciptaan para individu.
Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu.
Faktor yang mendorong masyarakat melakukan penemuan baru yaitu :
Ø Di dalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Diantara orang – orang tersebut banyak yang menerima kekurangan – kekurangan tersebut sebagai sesuatu hal yang harus diterima saja. Orang lain yang tidak puas dengan keadaan, akan berusaha untuk menjadi pencipta – pencipta baru tersebut.
Ø Keinginan akan kualitas juga merupakan pendorong bagi terciptanya penemuan – penemuan baru. Keinginan untuk meneliti kemungkinan – kemungkinan ciptaan baru.
Selain itu pemberian hadiah atau tanda jasa atas jerih payahnya. Ini juga merupakan pendorong bagi mereka untuk lebih giat lagi. Perlu diketahui bahwa penemuan baru dalam kebudayaan rohanilah dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan.

3.    Pertentangan (conflict) Masyarakat
Pertentangan masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan – pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara kelompok dengan kelompok.
Umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui, tetapi mempunyai fungsi sosial. Tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya, yang dalam hal – hal tertentu dapat menimbulkan perubahan – perubahan.
Contoh : Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi antara generasi tua dengan generasi muda, pertentangan – pertentangan demikian itu kerap kali terjadi. Apalagi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke modern. Generasi muda yang belum terbentuk kepribadiannya lebih mudah menerima unsur – unsur kebudayaan asing (misalnya kebudayaan barat) yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan demikian menimbulkan perubahan – perubahan tertentu dalam masyarakat. Misalnya pergaulan yang lebih besar antara wanita dengan pria atau kedudukan mereka yang kian sederajat di dalam masyarakat, dan lain – lain.
4.    Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa pemberontakan atau revolusi dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Dan dampak perubahan tersebut tak hanya berdampak pada hal tertentu saja, seperti hanya berdampak pada masyarakatnya. Tetapi juga bisa berdampak pada lembaga kemasyarakatannya, kekuasaan dan wewenangnya, nilai – nilai sosial, dan lain – lain.
Contohnya seperti : Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah menyulut terjadinya perubahan – perubahan besar negara Rusia yang mula – mula mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis. Segenap lembaga masyarakat, dari bentuk negara mengalami perubahan – perubahan yang mendasar.
Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab – sebab yang berasaldari luar masyarakat itu sendiri, antara lain sebagai berikut:
a)   Lingkungan alam fisik
Terjadinya bencana alam yang dapat menyebabkan masyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat mendiami tempat yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengn keadaan alam yang baru tersebut. Hal ini yang memungkinkan terjadinya perubahan – perubahan pada masyarakat itu sendiri.
Contoh : Terjadinya bencana alam tsunami di daerah masyarakat pesisir mengharuskan mereka berpindah ke daerah pegunungan yang dimana mereka juga beralih profesi yang mula – mula sebagai nelayan menjadi petani, hal ini dapat melahirkan perubahan – perubahan dalam diri masyarakat tersebut, misalnya muncul lembaga pertanian dalam masyarakat tersebut.
b)   Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat pula meyebabkan terjadinya perubahan – perubahan karena biasanya negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah.
Contoh:Perang dingin antara Rusia dengan Amerika Serikat menyebabkan perubahan ideologi bagi negara lain.
c)    Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Dalam masing – masing masyarakat pasti mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budaya disebut akulturasi.

2.5    Faktor Yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan Sosial

            1.    Faktor yang Mendorong Perubahan Sosial
a)    Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah Difusi. Difusi adalah memasukkan sesuatu dari kelompok lain. Dalam hal ini yang dimaksud adalah unsur-unsur kebudayaan asing yang kemudian di masukkan kedalam kebudayaan penerima dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan.
Contoh : Musik jazz berawal dari kalangan pemusik kulit hitam, kemudian menyebar ke kelompok – kelompok lain yang ada dalam masyarakat. Beberapa saat setelah itu jenis music tersebut menyebar ke masyarakat lain, dan dewasa ini telah menyebar ke berbagai pelosok dunia.
b)   Sistem pendidikan formal yang maju
Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan kepada individu. Hal tersebut mampu mengajarkan kepada manusia untuk dapat bepikir secara obyektif, yang akan memberikan kemampuan menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan zaman atau tidak.
c)    Penduduk yang heterogen
Pada masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan ras ideologi yang berbeda, mudah terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan.
Contoh : Seperti perbedaan bahasa atau tata bicara dari ras Madura dan Jawa.

           2.    Faktor yang Menghalangi Perubahan Sosial
a)    Kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain
Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan – perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan dapat memperkaya kebudayaannya sendiri.
Contoh : Seperti masyarakat pedalaman di Papua yang belum tersentuh oleh kebudayaan luar sehingga masih mengenakan peralatan seadanya dan memakai pakaian dari dedaunan.
b)   Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Suatu sikap yang mengagung – agungkan tradisi dan masa lampau serta anggapan bahwa tadisi secara mutlak tak dapat diubah menghambat jalannya proses perubahan.
c)    Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
Sikap yang demikian banyak dijumpai pada masyarakat – masyarakat yang pernah dijajah bangsa – bangsa barat. Mereka sangat mencurigai sesuatu yang berasal dari barat karena tidak pernah bisa melupakan pengalaman – pengalaman pahit selama penjajahan.
Contoh : Penyadapan yang dilakukan oleh pihak Australia kepada pemerintahan Indonesia sehingga Indonesia Kehilangan kepercayaan terhadap Australia dan kemudian segala macam bentuk hubungan di batalkan.

DAFTAR PUSTAKA:
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1989. Sociology, Sixth Edition. Diterjemahkan oleh Aminuddin Ram. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Soaedijo, R.G. 1985. Antropologi, Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Perubahan Sosial 4.5 5 Unknown Saturday, 4 October 2014 PE RUBAHAN SOSIAL 2.1     Definisi Ø Kingsley Davis (1960) Mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan - perubahan ya...


No comments:

Post a Comment


J-Theme