Media Pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Dalam Mata Pelajaran
sejarah juga terdapat media yang dapat digunakan. Berikut adalah media
pembelajaran Sejarah:
1. Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah adalah warisan masa lalu yang memiliki nilai sejarah.
Macam-macam peninggalan sejarah bisa berupa:
(a) Tulisan : Prasasti dan naskah kuno;
(b) Bangunan : Candi, Benteng, Masjid, Istana atau Keraton;
(c) Benda : Fosil, Artefak, Patung, Peralatan dari masa lampau;
(d) Karya Seni : Tari Tradisional, Dongeng, Lagu daerah, Seni
pertunjukan; dan
(e) Adat Istiadat.
2. Model
(a) Diorama : Sebuah pameran statis atau diam yang didesign untuk
menyampaikan informasi tentang kejadian nyata yang terjadi di masa lalu,
sekarang, atau masa yang akan datang dalam bentuk tiga dimensi.
(b) Maket : Sebuah bentuk tiga dimensi yang meniru sebuah benda atau
obyek dan biasanya memiliki skala. Maket biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah keadaan.
(c) Replika candi : Sebuah bentuk tiga dimensi yang merupakan
penyederhanaan dari sebuah candi tertentu. Replika candi biasanya digunakan
untuk menggantikan benda aslinya sehingga peserta didik dapat lebih mudah
mengamati dan menilai dari replica candi tersebut tanpa harus pergi ke tempat
candi aslinya.
(d) Patung : Sebuah karya seni rupa tiga dimensi yang merupakan
tiruan bentuk manusia dan binatang. Pada zaman dahulu seni patung digunakan
untuk kepentingan agama, ,emghormati dewa atau orang lain yang menjadi teladan.
3. Peta
(a) Atlas : Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku yang
disusun dengan simbol, tulisan dan bahasa yang sama, serta memuat informasi
geografi, batas Negara, dan data statistik.
(b) Peta dinding : Sebuah peta kertas yang dapat digantungkan di
dinding. Peta dinding lebih mirip seperti poster.
(c) Peta Sketsa : Sebuah peta yang dibuat berdasarkam kemampuan
seseorang dalam mengingat suatu wilayah atau tempat di sekitarnya tanpa
menggunakan ilmu pasti, dan hasilnya tentu tidak akurat.
(d) Peta Lukisan : Sebuah peta yang dibuat dengan menambahkan
lukisan atau gambar dari sebuah peristiwa atau keadaan di suatu wilayah. Peta
lukisan mengandung informasi yang ditampilkan dalam bentuk simbol.
4. Museum
Museum adalah sebuah gedung yang didalamnya terdapat
koleksi dari zaman ke zaman, serta sebagai tempat pengumpulan dan pengamanan
warisan alami dan budaya sehingga kita dapat mengetahui sejarah bangsa kita.
5. Ruang Sejarah
Ruang Sejarah atau sering disebut Laboratorium
sejarah adalah tempat dilakukannya penelitian dan eksperimen tentang sejarah.
Laboratorium sejarah merupakan suatu media pembelajaran sejarah yang efektif
karena peserta didik dapat mengadakan pembelajaran sejarah, kajian ilmiah,
presentasi, diskusi, dan lain-lain.
6. Media Audio
(a) Tape Recorder : Sebuah media audio elektronik yang dapat dibuat
sebagai bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara
atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
(b) Radio : Merupakan media audio elektronik yang disiarkan. Radio
dapat digunakan sebagai siaran pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran yang dapat didengar oleh penerima pesan atau pembelajar.
7. Media Audio Visual
(a) Televisi : Sebagai media, televisi memiliki empat fungsi, yakni
fungsi komersial, alat hiburan, penyampai informasi, dan edukasi. Dalam satu
fungsinya, televisi sebagai media edukasi berarti
televisi ini khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan
dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyarakat.
(b) Film : Dalam Pembelajaran Sejarah, film merupakan media yang
sangat menarik, karena dengan film-film sejarah kita bisa melihat sebuah
peristiwa sejarah sehingga peserta didik lebih mengetahui secara detail
bagaimana suatu peristiwa sejarah itu berlangsung.
(c) Video : Tidak jauh beda dengan film, hanya saja video memiliki
durasi beberapa menit, sedangkan film bisa sampai berjam-jam. Pembelajaran menggunakan video dapat digunakan oleh
para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga
dirumah. Materi dapat diulang-ulang sesuai kehendak peserta didik. Video tidak
harus dengan gambar bergerak, tapi juga bisa dengan teks yang didisplay atau di
slideshow.
8. Media Proyeksi
(a) OHP (Overhead Projector) : Sebuah
alat yang berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang jaraknya
relatip pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Media ini dapat digunakan sebagai pengganti papan
tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran
transparan/plastik atau gulungan transparan. Mungkin sebagian dari kita tidak tahu bagaimana bentuk OHP. Berikut bentuk fisik dari Overhead Projector.
Gambar. Overhead Projector (OHP)
(b) Film Strip (Film Rangkai) : Merupakan media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media
slide. Hanya saja media ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan,
dimana ujung satunya dengan ujung lainnya bersatu membentuk rangkaian.
(c) Slide (Film Bingkai) : Sebuah gambar transparan yang
diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Sebuah program slide biasanya terdiri
atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan atau materi yang
akan disampaikan
(d) LCD (Liquid Crystal Display)
: Merupakan media proyeksi yang
digunakan untuk menampilkan video,
gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan
permukaan datar seperti tembok dan sebagainya. Media ini merupakan
metode tampilan yang menggunakan panel-panel kristal cair sebagai pembentuk
gambar.
9. Media Modern
(a) Komputer : Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dapat
berfungsi sebagai tutor, tool dan tutee. (Taylor dalam Tamir, 1986). Komputer
memang unsur penting dalam pembelajaran di era modern seperti ini. Sebagai
media pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat atau media untuk
presentasi, dengan menggunakan aplikasi yang terdapat dalam komputer untuk
membuat grafik dan data. Fungsi selanjutnya
sebagai media interaktif dimana komputer dapat digunakan untuk menampilkan ide atau
gagasan dari seseorang dengan menggunakan animasi, video dan sound.
Selanjutnya juga dapat digunakan sebagai
alat pembelajaran yaitu untuk mempelajari hal-hal atau materi yang belum
dimengerti dikelas dan kemudian dipelajari di rumah.
(b) Internet : Merupakan media di era modern yang memudahkan pembelajaran.
Hal ini karena internet dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi dan juga
sebagai alat mengakses informasi. Oleh sebab itu peserta didik maupun pendidik
bisa lebih mudah mendapatkan atau mengakses informasi karena tidak bisa
dipungkiri kalau di Indonesia terdapat masalah dengan keterbatasan sumber
informasi konvensional (perpustakaan) yang mengakibatkan tidak dapat
terpenuhinya harapan peserta didik untuk mendapatkan informasi yang beguna
sebagai bahan referensi dalam pembelajaran. Adanya internet inilah sebagai
jawaban atas permasalahan tersebut dan
menjadikan internet sebagai media pendidikan dan pembelajaran.
10. Media Cetak
(a) Buku : Dalam pembelajaran sudah kita sudah tidak asing lagi
dengan buku. Sebagai media pembelajaran, buku memiliki kelebihan yang dapat
dirasakan oleh pembaca. Buku dianggap sebagai media yang bersifat efisien dan
memiliki isi yang sangat komplit. Dalam buku juga terdapat bahasa yang
komunikatif dan mudah dipahami sehingga dapat menarik minat pembaca, terbukti
masih banyaknya orang yang menggunakan buku sebagai media pembelajaran.
(b) Majalah : Majalah secara umum dapat dimaknai sebagai media informasi
dengan tugas utamanya menyampaikan berita aktual. Dalam konteks pendidikan
disekolah, untuk memacu kreativitas para siswa dalam menciptakan lingkungannya
sendiri sebagai lingkungan yang kondusif untuk belajar, sekolah hendaknya
menyediakan berbagai macam sumber belajar, diantaranya adalah majalah. Melalui
majalah pendidikan yang diterbitkan oleh sekolah dapat menciptakan lingkungan
belajar secara kreatif.
(c) Koran : Koran merupakan media massa yang mempunyai lingkup luas,
analitis, terdapat bahasa yang kreatif, berwawasan, dan imajinatif.
Memanfaatkan Koran sebagai media pembelajaran sejarah bisa dengan cara memahami
berbagai teks bacaan, kemudian menceritakan kembali peristiwa sejarah (biasanya
terdapat pada Koran-koran tertentu). Koran dapat menambah kreativitas peserta
didik, dan dengan Koran, peserta didik dapat belajar menemukan gagasan utama
dalam teks yang dibaca, sehingga dalam membaca peristiwa sejarah, peserta bisa
lebih mudah mengetahui jalan ceritanya. Jadi dalam lingkungan pendidikan, Koran
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
11. Media Grafis
(a) Bagan (Chart) : Merupakan
media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan
lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan
perkembangan ide, objek, lembaga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Bagan juga
berfungsi menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
Dalam pembelajaran sejarah, kita dapat menggunakan bagan pada
suatu peristiwa sejarah dengan cara membagi secara periodisasi atau babakan
waktu. Dengan cara ini perserta didik lebih mudah memahami peristiwa sejarah
yang sulit apabila disampaikan secara lisan maupun tertulis.
(b) Diagram : Merupakan media dengan
menggunakan sedikit garis-garis, simbol-simbol atau lambang-lambang yang
menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan
yang ada antara komponen atau sifat-sifat proses yang ada, serta ditambahkan
sedikit keterangan, yang cukup untuk memberikan penjelasan secara cepat,
ringkas, dan jelas. Sehingga Lebih mudah
mengingat data-data kuantitatif dan perkembangannya dalam kurun waktu tertentu,
serta dapat menarik atensi peserta didik untuk belajar, karena data-data pada
diagram sudah terurut. Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam diagram
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, diantaranya diaram garis,
diagram lingkaran, diagram batang, dll.
(c) Grafik : Merupakan media berupa gambar sederhana yang
menggunakan titik-titik, garis atau gambar.
Dengan mengalihkan data angka-angka ke dalam sebuah grafik, arti dari sebuah
angka-angka tersebut menjadi jelas. Grafik banyak digunakan untuk menerangkan
perkembangan dan perbandingan sesuatu agar dapat menyajikan secara ringkas dan
jelas data statistik yang diwakilinya.
(d) Poster : Penggunaan poster sebagai media pembelajaran berguna
sebagai alat yang bertujuan untuk memotivasi siswa, sebagai peringatan, ajakan untuk melakukan sesuatu yang postitif dan
penanaman nilai-nilai sosial dan keagamanaan. Dalam hal ini poster tidak
digunakan sebagai sarana guru menerangkan, melainkan sebagai sarana media
pembelajaran untuk dibaca atau untuk belajar siswa dengan cara di pajang di
dalam kelas atau disekitar sekolah di tempat yang strategis agar terlihat
dengan jelas oleh siswa.
(e) Kartun : Sebagai media pembelajaran Kartun disajikan sebagai selingan dan membantu siswa
setelah pembaca atau siswa menikmati materi yang ada dalam buku yang lebih
serius. Dengan kartun, para pembaca dibawa ke dalam situasi yang lebih santai,
meskipun pesan-pesan di dalam beberapa kartun sama seriusnya dengan pesan-pesan
yang disampaikan lewat buku, pesan-pesan kartun sering lebih mudah dicerna atau
dipahami sehubungan dengan sifatnya yang menghibur.
(f) Foto: Media gambar atau foto
merupakan bahasa yang mudah dimengerti dan sumbernya pun tersebar luas dan
mudah didapatkan, di antaranya melalui surat kabar, majalah, koleksi foto
pribadi, dan lain-lain. Penggunaan gambar sebagai media pembelajaran yang
dikaitkan dengan materi pelajaran akan menjadi seperti bahasa yang dapat di
dimengerti bahkan sebuah gambar dapat mengandung arti/makna yang banyak.
Untuk efektivitas penggunaan foto dalam media pembelajaran,
guru perlu melakukan pemilihan gambar atau foto yang sesuai/cocok dengan tujuan
dan materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA:
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Basyiruddin, Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan
Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP).
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif.
Jakarta : PT
Rineka Cipta
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta
: Pedagogia.