SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR... SEMOGA DAPAT MEMBANTU ANDA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR...

Dinamika Organisasi Boedi Oetomo

 on Friday, 21 November 2014  


a.         Latar Belakang
Dikatakan bahwa yang mendirikan Boedi Oetomo adalah Dr. Wahidin Sudirohoesodo, pernyataan ini tidak tepat. Yang tepat adalah Dr. Wahidin Sudirohoesodo adalah pendorong untuk pendirian Boedi Oetomo, bukan pendiri. Dalam bahasa Belandanya “de stootgever”, bukan “oprichter” dari Boedi Oetomo.
Pada awalnya Dr. Wahidin Sudirohoesodo berusaha untuk mendirikan suatu Studiefonds, yaitu suatu lembaga untuk membiayai pemuda-pemuda yang cakap dan pandai, tetapi tidak mampu melanjutkan pelajarannya. Dan oleh sebab itu Dr. Wahidin Sudirohoesodo menemui beberapa sekolah menengah, yang pada waktu itu sudah dianggap tinggi, antara lain Sekolah Dokter di Jakarta, yang dinamakan Stovia. Disinilah Dr. Wahidin bertemu Dr. Sutomo yang pada waktu itu masih menjadi pelajar Stovia. Dr. Sutomo inilah yang kemudian akan menjadi “oprichter” dari Boedi Oetomo.
Di Stovia, Dr. Wahidin menceritakan cita-citanya untuk mendirikan Studiefonds, kemudian setelah mendengar cita-cita tersebut, maka timbullah keinginan dalam kalangan pelajar-pelajar Stovia untuk meluaskan cita-cita Dr. Wahidin itu dengan tidak hanya berusaha untuk mendirikan Studiefonds, tetapi mendirikan suatu perkumpulan yang bertujuan lebih luas daripada Studiefonds saja.
b.        Tujuan dan Orientasi
Boedi Oetomo mempunyai tujuan yang disebut “de harmonische ontwikkeling van land en volk van Java en Madura”, tujuan ini mempunyai arti yaitu kemajuan yang harmonis untuk nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Masih belum ada  tujuan untuk persatuan Indonesia di dalam kalangan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu yang dikehendaki Boedi Oetomo hanya meliputi Jawa dan Madura saja, dan sama sekali belum disebutkan “kemerdekaan”. Meskipun kesadaran nasional sudah ada, tetapi untuk menyebutkan dengan tegas bahwa yang dimaksud sebagai tujuan adalah “kemerdekaan” belumlah waktunya, dan hanya disebut harmonische ontwikkeling, jadi kemajuan harmonis dari nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Dengan jalan ada beberapa usaha untuk mencapai tujuan antara lain:
1.        Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Dr. Wahidin.
2.        Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan.
3.        Memajukan teknik dan industri.
4.        Menghidupkan kembali kebudayaan.
Selanjutnya, disebutkan mempertinggi cita-cita kemanusiaan, hal ini sudah masuk dalam cita-cita tujuan saat pendirian Boedi Oetomo. Akhirnya disebut: “allea wat nodig is om te bereiken een waardig volksbestaan”, yang artinya: “segala yang perlu untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat”. Di sinilah apa yang sebenarnya menjadi cita-cita Boedi Oetomo adalah kehormatan bangsa, kedudukan bangsa supaya menjadi bangsa yang terhormat di antara bangsa-bangsa di dunia ini.
Jadi, meskipun yang dijalankan hanya pada lapangan-lapangan lain seperti pengajaran, kebudayaan dan sebagainya tetapi dalam pokoknya yang dikehendaki, dicita-citakan oleh para pendiri Boedi Oetomo adalah kehidupan bangsa yang terhormat.
c.         Keanggotaan
Pada bulan Oktober 1908 pertama kalinya diadakan kongres, mengadakan rapat besar di Yogyakarta untuk mengesahkan statuten yang telah direncanakan dan ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908, namun baru disahkan dalam rapat besar di Yogyakarta, dalam rapat besar itu juga mulai dibentuk pengurus besar, pengurus pusat dari seluruh perkumpulan dan pengurus besar pertama ini diketuai oleh seorang bupati, Bupati Karanganyar Raden Adipati Tirtokusumo, sedang Dr. Wahidin yang menjadi pendorong dari Boedi Oetomo itu dipilih sebagai Wakil Ketua. Karena dipilihnya seorang bupati sebagai ketuanya maka perkumpulan ini mempunyai suatu pengertian yang istimewa, yaitu untuk menarik perhatian lebih luas dari kalangan priyayi.
d.        Sifat dan corak kehidupan
Waktu didirikan, perkumpulan Boedi Oetomo pada hakekatnya sudah menghendaki tujuan politik, tetapi didalam statutennya tidak begitu tegas dinyatakan tujuan politik. Maka dari itu bahwa Boedi Oetomo tidak dapat dikatakan sebagai perkumpulan politik. Hal ini dikarenakan pada waktu itu ada larangan yang tegas melarang perkumpulan politik, maka dari itu Boedi Oetomo tidak didirikan sebagai perkumpulan politik, tetapi didalam prakteknya didorongkan kelapangan politik.
e.         Akhir Perkembangan
Dalam kongres 1931 diambil keputusan penting, yaitu kongres memerintahkan kepada Pengurus Besar untuk berusaha mempersatukan perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan kebangsaan Indonesia. Jadi pada waktu itu dirasa bahwa ada perkumpulan yang sebenarnya cita-citanya sama dan dasarnya sama, akan tetapi terpecah-pecah, karena itu timbul keinginan yang kemudian dicantumkan dalam suatu keputusan kongres, memerintahkan kepada pengurus Besar untuk berusaha mempersaukan pekumpulan-perkumpulan yang berdasarkan kebangsaan Indonesia. Usaha Pengurus Besar itu berhasil, tetapi baru dalam tahun 1935 telah terjadi fusi penyatuan menjadi satu perkumpulan dari Boedi Oetomo dengan perkumpulan Persatuan Bangsa Indonesia yang berkedudukan di Surabaya dan dipimpin oleh Dr. Sutomo.
Dr. Sutomo yang mendirikan Boedi Oetomo, kemudian mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang berkedudukan di Surabaya, sehingga dua perkumpulan yang didirikan oleh Dr. Sutomo yaitu Boedi Oetomo dan PBI, berfusi menjadi satu perkumpulan yang menamakan dirinya Partai Indonesia Raya (PARINDRA). Jadi PARINDRA itu lahir dimasyarakat Indonesia pada akhir tahun 1935 sebagai penyatuan, fusi dari Boedi Oetomo dan PBI. Jadi Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908  akhirnya meleburkan dirinya di dalam PARINDRA pada tahun 1935 dengan fusi bersama-sama PBI.
DAFTAR BACAAN:
Pringgodigdo, A.K. 1984. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta : Dian Rakyat.
Kartodirjo, Sarjono. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru; SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL; Dari Kolonialisme sampai Nasionalisme. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ricklefs, M.C. 1991. SEJARAH INDONESIA MODERN. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Dinamika Organisasi Boedi Oetomo 4.5 5 Unknown Friday, 21 November 2014 a.          Latar Belakang Dikatakan bahwa yang mendirikan Boedi Oetomo adalah Dr. Wahidin Sudirohoesodo, pernyataan ini tidak tepat...


1 comment:


J-Theme